1. Menggunakan Deterjen Khusus atau Lerak
Batik tulis, khususnya yang baru, disarankan untuk dicuci menggunakan lerak atau deterjen khusus batik.
Lerak adalah bahan alami yang telah lama digunakan untuk mencuci batik karena kemampuannya menjaga keaslian warna batik.
BACA JUGA:6 Kabupaten Paling Sunyi di Sumatera Selatan 2024 : Menemukan Ketenangan di Ujung Pulau Sumatera !
Deterjen khusus batik juga dirancang untuk menjaga warna agar tidak cepat pudar, berbeda dengan deterjen biasa yang mungkin mengandung bahan kimia yang keras dan bisa merusak warna batik.
2. Mencuci dengan Tangan
Proses pencucian batik sebaiknya dilakukan secara manual menggunakan tangan.
Menggunakan mesin cuci tidak dianjurkan karena putaran mesin yang kasar dapat merusak serat kain dan menyebabkan motif batik luntur.
Ketika mencuci, pastikan untuk merendam batik dalam air yang bersuhu normal, bukan air panas, karena suhu tinggi dapat merusak pewarna alami pada batik.
3. Menjemur di Tempat Teduh
Menjemur batik di bawah sinar matahari langsung dapat menyebabkan warna batik memudar.
Oleh karena itu, batik sebaiknya dijemur di tempat yang teduh dan terlindung dari sinar matahari langsung.
Tempat yang ideal adalah area yang memiliki sirkulasi udara yang baik namun tidak terkena paparan matahari secara langsung, seperti di teras yang beratap atau di dalam ruangan yang terbuka.
4. Menyetrika dengan Suhu Rendah
Menyetrika batik juga memerlukan perhatian khusus. Gunakan setrika dengan suhu rendah dan letakkan kain pelindung di atas batik saat menyetrika.