Keputusan ini datang setelah pemerintah Brasil berulang kali memanggil Musk dan perusahaannya karena menolak menghapus unggahan dan profil yang menyebarkan disinformasi dan konten kebencian di platform tersebut.
Sebagai respons terhadap tekanan yang meningkat, Musk memutuskan untuk menutup kantor X di Brasil minggu lalu.
Langkah ini dipandang sebagai tindakan yang memperburuk situasi dan menegaskan ketegangan antara perusahaan teknologi miliknya dan pemerintah Brasil.
BACA JUGA:Beli Pertalite Dibatasi Mulai 1 September 2024 : Warga Terpaksa Alternatif BBM Nonsubsidi !
Pemerintah Brasil telah memblokir beberapa akun di X, termasuk milik sekutu dan simpatisan mantan presiden Jair Bolsonaro, yang dituduh terlibat dalam rencana kudeta terhadap Presiden Luiz Inacio Lula da Silva.
Pengadilan menyatakan bahwa profil-profil tersebut telah melanggar hukum dengan menyebarkan informasi palsu dan merusak lembaga-lembaga demokrasi.
Keputusan Mahkamah Agung untuk menangguhkan X juga disertai dengan serangkaian denda yang cukup berat.
Platform tersebut telah didenda lebih dari 3 juta dolar AS (sekitar Rp46,5 miliar) karena menolak mematuhi perintah pengadilan untuk memblokir akun-akun yang dinilai melanggar hukum.
Denda ini mencerminkan ketegasan otoritas Brasil dalam menegakkan hukum di era digital, di mana media sosial memiliki pengaruh besar terhadap opini publik dan stabilitas politik.
Mahkamah Agung Brasil juga telah memberitahu Badan Telekomunikasi Nasional (Anatel) untuk memutus akses ke platform X secara nasional dalam waktu 24 jam.
Selain itu, perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Apple dan Google juga diberi waktu lima hari untuk menghapus aplikasi X dari toko daring mereka.
Keputusan ini menunjukkan keseriusan pemerintah Brasil dalam menangani masalah ini dan memastikan bahwa perintah pengadilan dilaksanakan dengan tepat.
Meskipun situasi di Brasil semakin memanas, Elon Musk, yang dikenal dengan gaya manajemennya yang kontroversial, belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai denda dan penyelidikan terbaru dari Pengadilan Brasil.
Namun, Musk telah mengkritik Hakim Moraes di platform X, menyebutnya sebagai diktator jahat yang ber-cosplay (memakai kostum) sebagai hakim.
Pernyataan ini mencerminkan ketegangan yang sedang berlangsung dan menambah kompleksitas dalam hubungan antara X dan otoritas Brasil.