Prakiraan Cuaca BMKG 28 Agustus 2024 : Potensi Gelombang Laut Tinggi dan Banjir Rob di Sejumlah Wilayah !

Rabu 28 Aug 2024 - 07:25 WIB
Reporter : Echi
Editor : Zen Kito

BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang laut tinggi di berbagai wilayah perairan Indonesia.

Gelombang dengan ketinggian antara 1,25 hingga 2,5 meter diperkirakan akan melanda wilayah Selat Malaka bagian utara, perairan utara Pulau Sabang, perairan barat Aceh hingga Kepulauan Nias, serta perairan barat Kepulauan Mentawai.

Selain itu, perairan Enggano, Bengkulu, dan perairan barat Lampung juga diperkirakan akan mengalami kondisi serupa.

BACA JUGA:Prakiraan Cuaca BMKG Minggu 18 Agustus 2024 : Potensi Hujan Deras Disertai Petir dan Angin Kencang !

BACA JUGA:Prakiraan Cuaca BMKG 15 Agustus 2024 : Sebagian Besar Wilayah Indonesia Diprakirakan Berawan Tebal !

Selain itu, potensi gelombang tinggi juga mengancam perairan di Samudra Hindia barat Aceh hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, serta Selat Bali-Lombok dan Selat Sumba bagian selatan.

Wilayah-wilayah ini dikenal sebagai daerah perairan dengan aktivitas pelayaran yang cukup tinggi, sehingga masyarakat dan pihak terkait diharapkan untuk selalu waspada.

Selain potensi gelombang laut tinggi, BMKG juga mengingatkan masyarakat di wilayah pesisir Kepulauan Riau dan pesisir Jawa Tengah untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir rob.

Banjir rob adalah fenomena ketika air laut pasang tinggi dan menyebabkan genangan di daratan pesisir. Fenomena ini biasanya terjadi pada saat bulan purnama atau perigee, ketika posisi bulan berada paling dekat dengan bumi.

Menurut Sekar, wilayah pesisir yang berada di Kepulauan Riau dan Jawa Tengah memiliki potensi terbesar untuk mengalami banjir rob dalam beberapa hari ke depan.

"Kami mengimbau masyarakat di wilayah pesisir tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah dataran rendah yang rawan terkena dampak langsung dari banjir rob," ujar Sekar.

BMKG juga memberikan peringatan khusus bagi pelaku pelayaran, baik yang menggunakan perahu nelayan kecil, kapal tongkang, ferry, maupun kapal besar seperti kargo dan kapal pesiar.

Prakirawan BMKG menyebutkan bahwa risiko keselamatan pelayaran meningkat seiring dengan prakiraan kondisi angin dan gelombang yang cukup ekstrem di beberapa wilayah perairan Indonesia.

Bagi perahu nelayan, kecepatan angin yang lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter sudah cukup membahayakan.

Sedangkan untuk kapal tongkang, kondisi dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter dapat memicu risiko kecelakaan.

Kapal ferry yang biasa digunakan untuk angkutan penumpang juga berisiko jika kecepatan angin melebihi 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.

Kategori :