Update ! Kurs Rupiah 26 Agustus 2024 : Melonjak 182 Poin Menjadi Rp15.492 per Dolar AS

Senin 26 Aug 2024 - 10:02 WIB
Reporter : Echi
Editor : Zen Kito

Bank Indonesia (BI) memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Intervensi yang dilakukan oleh BI di pasar valuta asing, baik melalui penjualan dolar AS maupun pembelian obligasi pemerintah, membantu menahan tekanan terhadap rupiah.

Kebijakan moneter yang prudent dari BI juga menjadi salah satu faktor yang membuat rupiah lebih menarik di mata investor asing.

BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah Kamis 15 Agustus 2024 : Menguat 58 Poin Menjadi Rp15.619 per Dolar AS

BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 14 Agustus 2024 : Menguat 127 Poin Menjadi Rp15.706 per Dolar AS

3. Dinamika Ekonomi Global

Penguatan rupiah juga dipengaruhi oleh perkembangan di tingkat global.

Ketegangan perdagangan antara AS dan negara-negara lainnya, serta ketidakpastian di pasar keuangan global, membuat mata uang seperti dolar AS mengalami tekanan.

Di sisi lain, adanya optimisme terhadap pemulihan ekonomi global pasca-pandemi membuat investor mencari aset-aset yang lebih berisiko, termasuk mata uang negara berkembang seperti rupiah.

4. Aliran Modal Asing

Investor asing yang masuk ke pasar obligasi dan saham Indonesia juga memberikan dorongan terhadap rupiah.

Aliran modal asing ini didorong oleh tingkat suku bunga yang relatif tinggi di Indonesia, dibandingkan dengan negara-negara maju yang masih menerapkan kebijakan suku bunga rendah.

Imbal hasil yang menarik dari instrumen keuangan di Indonesia membuat rupiah semakin diminati oleh investor global.

5. Sentimen Positif Terhadap Komoditas

Sebagai negara pengekspor komoditas, Indonesia diuntungkan oleh kenaikan harga-harga komoditas global, seperti batu bara, minyak kelapa sawit, dan nikel.

Peningkatan pendapatan dari ekspor ini turut memperkuat cadangan devisa negara, yang pada gilirannya mendukung stabilitas rupiah.

Kategori :