KORANPALPOS.COM - Aktivis reformasi 1998 sekaligus politikus senior, Wanda Hamidah, mengejutkan dunia politik Indonesia dengan pengumuman pengunduran dirinya dari Partai Golkar.
Keputusan ini bukanlah hal yang mendadak, melainkan puncak dari kekecewaan yang telah lama dirasakan sejak ia bergabung dengan partai tersebut dua tahun lalu.
Dalam wawancara eksklusif yang dilakukan di Jakarta pada hari Rabu, Wanda menjelaskan bahwa ada sejumlah peristiwa politik yang tidak sejalan dengan prinsip dan nuraninya.
BACA JUGA:Fraksi PDIP : Rapat Baleg DPR Soal RUU Pilkada Sat Set Ketok Palu
BACA JUGA:Megawati Akan Umumkan 169 Calon Kepala Dearah pada 22 Agustus 2024
Kekecewaan yang semakin mendalam membuatnya merasa bahwa ia tidak bisa lagi berada dalam barisan Partai Golkar.
Pada akhirnya, Wanda mengirimkan surat pengunduran diri sebagai kader Golkar pada hari yang sama.
Wanda Hamidah, yang dikenal sebagai aktivis berpengaruh dalam gerakan reformasi 1998, memutuskan bergabung dengan Partai Golkar pada tahun 2022.
BACA JUGA:KPU Sumsel Sebut DPS Pilkada 2024 Capai 6,37 Juta Pemilih : Naik 53 Ribu dari DPT Pemilu 2024 !
BACA JUGA:PDIP Sambut Baik Putusan MK Ubah Aturan Pilkada
Keputusan ini sempat mengejutkan banyak pihak, mengingat latar belakangnya yang kritis terhadap status quo dan selalu berjuang untuk transparansi dan reformasi.
Golkar, dengan sejarahnya sebagai partai besar yang mendukung Orde Baru, terlihat kontras dengan prinsip-prinsip yang selama ini dipegang oleh Wanda.
Namun, Wanda memandang bahwa politik adalah ruang untuk berjuang dari dalam.
BACA JUGA:PKS Serahkan Formulir B1.KWK kepada 368 Calon Kepala Daerah
BACA JUGA:PAN Terbuka Pasangkan Kaesang dengan Ahmad Luthfi di Pilkada Jateng