"Bantuan untuk warga yang miskin parah atau ektsrem haruslah tepat sasaran. Sungguh naif sekali, jika kita hanya berpikir untuk menurunkan angka kemiskinan, namun fakta dilapangan tidak berbuat, dan masih banyak warga yang memang butuh sekali uluran dan bantuan tapi seolah pemerintah tidak ada buat mereka," katanya.
BACA JUGA:Penderita Bibir Sumbing Asal Tanjung Labuk OKI Kembali Tersenyum, Inilah Penyebabnya!
BACA JUGA:Bawaslu OKU Minta ASN Netral Saat Pilkada 2024
Bertahan Hidup dengan Mencari Sayur di Pematang Sawah
Mang Mat merupakan duda miskin yang memilih hidup tinggal seorang diri. Ia tidak ingin merepotkan anak anaknya yang sudah berumah tangga maupun yang belum menikah karena kondisinya tidak jauh dari dirinya, berada di bawah kemiskinan.
Padahal, dirinya yang sudah tua dan terkadang sakit sakitan. Selama ini untuk bertahan hidup harus mencari sayur, seperti sayur kangkung di sekitar pematang sawah milih warga sejauh 10 kilometer dengan melewati rawa yang cukup dalam.
"Kalau dapat sayur, bisa dijual. Kadang tidak menentu kalau bisa mendapatkan sayuran dan dijual bisa dapat uang Rp 10.000 sampai Rp 15.000. Terkadang tidak dapat jadi tidak makan, kalau ada uang sisa jual sayur kemaren itulah buat makan," ucapnya tertunduk sedih.
BACA JUGA:Menjelang Pendaftaran Bakal Calon, PKS Prabumulih Apel Siaga Pemenangan
BACA JUGA:1.596 PPPK Formasi 2023 OKU Timur Resmi Dilantik
Selain pekerjaan mencari sayuran, ia terkadang mencari pekerjaan lain membatu warga yang membutuhkan tenaganya, untuk bisa bertahan hidup bisa makan meskipun sesuap nasi.