KORANPALPOS.COM – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan pada perdagangan Jumat pagi, tergelincir 44 poin atau 0,28 persen menjadi Rp15.938 per dolar AS.
Penurunan ini dibandingkan dengan nilai tukar sebelumnya yang berada di angka Rp15.894 per dolar AS.
Penurunan nilai tukar rupiah ini terjadi di tengah tren penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi AS.
BACA JUGA:UPDATE ! Kurs Rupiah Kamis 8 Agustus 2024 : Menguat 34 Poin Menjadi Rp16.001 per Dolar AS
BACA JUGA:UPDATE ! Kurs Rupiah Rabu 8 Agustus 2024 : Menguat 16 Poin Mencapai Rp16.149 per Dolar AS
Imbal hasil obligasi AS, yang merupakan salah satu indikator penting dalam pasar keuangan, mengalami kenaikan dari 3,89 persen ke 4,01 persen sebelum akhirnya sedikit menurun menjadi 3,98 persen saat ini.
"Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang mengalami rebound dan imbal hasil obligasi AS yang naik setelah data klaim pengangguran AS menunjukkan angka yang lebih kuat dari perkiraan," ujar Lukman Leong, analis mata uang.
Lukman menjelaskan bahwa klaim pengangguran AS tercatat sebesar 233 ribu, angka yang lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang mencapai 240 ribu.
BACA JUGA:UPDATE ! Kurs Rupiah Selasa 6 Agustus 2024 : Turun 16 Poin Menjadi Rp16.205 per Dolar AS
BACA JUGA:UPDATE ! Kurs Rupiah Senin 5 Agustus 2024 : Menguat 35 Poin Menjadi Rp16.165 per Dolar AS
Angka ini menunjukkan pasar tenaga kerja yang lebih kuat dari yang diperkirakan, yang berkontribusi pada penguatan dolar AS dan pengaruhnya terhadap nilai tukar mata uang lainnya, termasuk rupiah.
Pasar mata uang domestik saat ini juga menantikan data penjualan ritel Indonesia yang dijadwalkan dirilis pada siang hari.
Lukman memperkirakan bahwa data penjualan ritel Indonesia akan menunjukkan penurunan sebesar -1,7 persen.
BACA JUGA:UPDATE ! Kurs Rupiah Jumat 2 Agustus 2024 : Tergerus 38 Poin Jadi Rp16.275 per Dolar AS
BACA JUGA:UPDATE ! Kurs Rupiah Kamis 1 Agustus 2024 : Tergelincir 2 Poin Menjadi Rp16.262 per Dolar AS