Mewujudkan Konektivitas Nusantara : ASDP Operasikan 225 Kapal Feri !

Selasa 06 Aug 2024 - 21:04 WIB
Reporter : Erika
Editor : Robiansyah

Pada semester I 2024, ASDP mencatat pencapaian signifikan dengan melayani 5,89 juta penumpang dan 11,42 juta kendaraan.

Hal ini didukung oleh implementasi digitalisasi di 37 pelabuhan seluruh Indonesia, yang mempermudah akses dan transaksi layanan penyeberangan.

"Digitalisasi berdampak positif pada efisiensi bisnis ASDP," ujar Shelvy.

BACA JUGA:Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,05 Persen di Triwulan II-2024 : Optimisme di Tengah Tantangan Global !

BACA JUGA:BSI Raih Puncak Digital : 97,9 Persen Nasabah Beralih ke Layanan Mobile Banking !

Berkat meningkatnya produksi pengguna jasa, ASDP mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp2,560 triliun pada semester I-2024, meningkat 9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Laba yang dibukukan mencapai Rp356 miliar, menunjukkan efektivitas dari berbagai inovasi digital yang diterapkan.

Sejak 2014, ASDP telah merencanakan penambahan kapal sesuai dengan perkiraan lonjakan jumlah penumpang dan barang.

Rencana ini tertuang dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) yang juga sudah disetujui oleh Kementerian BUMN.

"Kami terus mampu melayani masyarakat dengan layanan terbaik," kata Shelvy.

Berdasarkan data laporan keuangan 10 tahun terakhir, pendapatan ASDP melonjak 188 persen dari Rp1,71 triliun pada akhir 2013 menjadi Rp4,93 triliun per Desember 2023.

Laba bersih juga meroket 317 persen dari Rp151 miliar pada akhir 2013 menjadi Rp630 miliar per Desember 2023.

"ASDP berhasil meningkatkan kinerja keuangan yang bagus disertai kesuksesan menggenjot profit margin selama 10 tahun terakhir," papar Shelvy.

Shelvy menyampaikan bahwa ASDP berkomitmen hadir memberikan layanan di seluruh penjuru Tanah Air dengan semangat ketahanan maritim dan ekonomi nasional.

Optimalisasi layanan hingga pelosok terus dilakukan dengan penambahan armada dan peningkatan layanan di pelabuhan.

ASDP, yang dulunya berbentuk perum, mulai bertransformasi menjadi perusahaan dengan standar internasional pada 2004 dengan mengubah status menjadi perusahaan BUMN.

Dalam kurun waktu 10 tahun (2004 - 2013) sejak berubah status menjadi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), terjadi peningkatan traffic pengguna jasa penyeberangan hingga dua kali lipat.

Kategori :