MUARAENIM, KORANPALPOS.COM - Kabupaten Muara Enim secara fenomenal berhasil mencatatkan angka inflasi terendah se-Sumatera Selatan hingga dibawah rata-rata nasional diangka 1,04 persen dibulan Juli 2024 setelah sempat tertinggi diangka 6,31 persen dibulan Januari 2024.
Keberhasilan tersebut tak terlepas dari peran dan kerja keras dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Kabupaten Muara Enim yang diketuai oleh Pj Bupati Muara Enim H Henky Putrawan, yang mendapat apresiasi dari Bank Indonesia pada Rapat Koordinasi Tingkat Tinggi (High Level Meeting & Capacity Building) TPID Provinsi, Kabupaten dan Kota se-Sumatera Selatan di Hotel Wyndham Palembang, Jumat 2 Agustus 2024.
Adapun Rakor yang dipimpin oleh Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumsel, M Latif, Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel serta seluruh kepala daerah se-Sumsel tersebut, Pj Bupati memaparkan upaya konkrit pengendalian inflasi di Kabupaten Muara Enim diantaranya operasi pasar murah, gerakan pangan murah.
Alhasil gerakan menamam yang cukup efektif dan berhasil mengendalikan harga kebutuhan pokok sehingga tidak mengalami kenaikan signifikan.
BACA JUGA:Polisi Cilik Muara Enim Raih Juara Favorit se-Sumsel
BACA JUGA:Semen Baturaja Raih Tiga Penghargaan ENSIA Awards 2024
Pj. Bupati mengatakan inflasi Kabupaten Muara Enim menjadi paling rendah pada bulan Juli 2024 yakni diangka 1,04 persen atau dibawah rata-rata nasional yakni 2,13 persen.
Atas keberhasilan tersebut, Pj Bupati menyampaikan terima kasih kepada seluruh anggota TPID Kabupaten Muara Enim yang telah bersama-sama mengendalikan inflasi serta meminta tetap konsisten menjalankan seluruh upaya konkrit agar angka inflasi daerah tetap terkendalikan.
Sementara Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumsel M Latif., mengucapkan selamat kepada Kabupaten Muara Enim khususnya Pj Bupati yang telah berhasil menurunkan angka inflasi menjadi 1,04 persen di bulan Juli 2024.
Dirinya juga memuji program pasar murah yang digencarkan Pemkab. Muara Enim karena berhasil menjaga daya beli masyarakat serta mengendalikan inflasi daerah jadi terendah dibawah rata-rata nasional.