Ia menambahkan, dari hasil data yang masuk terdapat sebanyak 7.721 sumur minyak ilegal yang dikelola langsung oleh masyarakat di Kabupaten Muba.
"Ini yang terdata saja, diperkirakan jumlahnya lebih dari ini," ungkap dia.
Ia menambahkan, melalui Tim Satgas ini diharapkan pencegahan illegal drilling dan illegal refinery dapat berjalan maksimal.
"Kerjasama semua pihak sangat diharapkan dalam Tim Satgas yang dibentuk ini," urainya.
Koordinator Keselamatan Hilir Migas Kementerian ESDM Wijayanto menegaskan, pihaknya siap mendukung pembentukan Tim Satgas Penanganan Illegal Drilling dan Refinery di Sumsel.
"Kami apresiasi inisiasi pak Pj Gubernur bersama pak Kapolda yang telah memfasilitasi pembentukan tim Satgas ini," tukasnya.
Sedangkan Bw, salah seorang warga Muba mendukung langkah Pemkab dan Satgas namun tetap harus mengedepankan solusi yang bijak.
"Jadi sifanya tegas namun dengan menghadirkan solusi bijak yang tentu mengajak dan merangkul warga masyarakat," pungkasnya. ***