Kebijakan makroprudensial yang diterapkan oleh BI bertujuan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dengan mengidentifikasi dan mengelola risiko sistemik.
Langkah-langkah ini meliputi penguatan peraturan dan pengawasan sektor keuangan, peningkatan transparansi, serta koordinasi yang lebih baik antara lembaga-lembaga keuangan.
2. Digitalisasi Sistem Pembayaran
BACA JUGA:UPDATE ! Harga Emas Antam Jumat 2 Agustus 2024 :Turun Tipis Rp2.000 Jadi Rp1,431 Juta per Gram
BACA JUGA:Dapatkan Saldo DANA Gratis Rp350.000 Hari Ini Jumat, 2 Agustus 2024: Begini Caranya !
BI juga terus mendorong digitalisasi sistem pembayaran sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan efisiensi dan inklusi keuangan.
Melalui digitalisasi, diharapkan transaksi keuangan dapat dilakukan dengan lebih cepat, aman, dan efisien, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
3. Pendalaman Pasar
Pendalaman pasar finansial merupakan langkah strategis untuk meningkatkan likuiditas dan efisiensi pasar keuangan.
Dengan pendalaman pasar, diharapkan akan ada lebih banyak instrumen keuangan yang tersedia, sehingga memudahkan pelaku pasar dalam melakukan transaksi dan mengelola risiko.
4. Ekonomi Keuangan Inklusif dan Hijau
BI juga berkomitmen untuk mendorong ekonomi keuangan yang inklusif dan hijau.
Ekonomi inklusif bertujuan untuk memberikan akses keuangan yang lebih luas kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk UMKM dan kelompok rentan.
Sementara itu, ekonomi hijau fokus pada pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, dengan mendorong investasi pada sektor-sektor yang mendukung pengurangan emisi karbon dan penggunaan energi terbarukan.
Perry menyebutkan bahwa terdapat tiga rambatan global utama yang menjadi fokus BI dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia:
1. Kebijakan Moneter Amerika Serikat