Pemerintah dapat memperkuat cadangan beras nasional dan melakukan operasi pasar jika diperlukan untuk mengendalikan harga beras di pasar.
Penguatan cadangan beras juga penting untuk mengantisipasi lonjakan harga akibat faktor eksternal, seperti bencana alam atau gangguan distribusi.
2. Diversifikasi Sumber Beras
Mengurangi ketergantungan pada satu musim panen dengan mendorong produksi beras di berbagai wilayah yang memiliki musim panen berbeda.
Diversifikasi ini akan membantu menjaga pasokan beras tetap stabil sepanjang tahun.
3. Modernisasi Pertanian
Meningkatkan produktivitas pertanian melalui penggunaan teknologi modern, pemberian subsidi pupuk, dan peningkatan akses terhadap kredit pertanian.
Program-program ini dapat membantu petani meningkatkan hasil panen dan menekan biaya produksi.
4. Pengendalian Harga di Tingkat Petani dan Konsumen
Pemerintah dapat menetapkan kebijakan harga minimum di tingkat petani untuk memastikan petani mendapatkan harga yang wajar, serta mengawasi harga di tingkat konsumen untuk mencegah spekulasi dan penimbunan yang dapat memicu kenaikan harga.
5. Meningkatkan Efisiensi Distribusi
Mengurangi biaya distribusi dengan memperbaiki infrastruktur transportasi dan logistik, serta mendorong penggunaan teknologi digital dalam sistem distribusi pangan.
Efisiensi distribusi akan membantu menekan harga beras di tingkat konsumen.
Kenaikan harga beras dan gabah tentu membawa dampak positif bagi petani, yang dapat menikmati hasil penjualan yang lebih tinggi.
Namun, petani juga perlu menghadapi tantangan seperti biaya produksi yang meningkat dan risiko gagal panen akibat perubahan iklim.
Pemerintah diharapkan dapat memberikan dukungan yang lebih besar kepada petani, seperti bantuan teknis, akses ke teknologi modern, dan jaminan harga yang stabil.