Partisipasi aktif masyarakat menunjukkan kesadaran kolektif terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
c. Inovasi dan Teknologi
Penggunaan teknologi dan inovasi dalam pengelolaan lingkungan juga menjadi bagian dari penilaian.
Ini termasuk sistem pengolahan sampah yang modern, pemanfaatan energi terbarukan, dan aplikasi teknologi hijau.
Inovasi yang diterapkan oleh pemerintah daerah menunjukkan kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dalam upaya menjaga lingkungan.
d. Manajemen Lingkungan
Evaluasi mencakup efektivitas manajemen lingkungan oleh pemerintah daerah, termasuk perencanaan, implementasi, dan pemantauan program-program lingkungan.
Manajemen lingkungan yang baik menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menjalankan program-program lingkungan secara berkelanjutan.
Di Sumatera Selatan, ada 17 kabupaten/kota yang berpartisipasi dalam penilaian Adipura.
Dari jumlah tersebut, hanya empat kota yang berhasil meraih Piala Adipura untuk penilaian tahun 2023. Keempat kota tersebut adalah Sekayu, Martapura, Muara Enim, dan Lahat.
1. Kota Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin
Sekayu, ibu kota Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), meraih Piala Adipura untuk kategori Kota Kecil Terbersih ke-14 kalinya.
Penghargaan ini diterima oleh Asisten II Muba, Andi Wijaya Busrohdi Auditorium Dr. Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti Kementerian LHK pada 5 Maret 2024.
Andi Wijaya menjelaskan bahwa penilaian Adipura mencakup aspek kebersihan, keteduhan kota, dan pengendalian pencemaran.
Komponen penilaian meliputi pengelolaan sampah dan ruang hijau, pengendalian pencemaran udara dan air. Lokasi pemantauan meliputi perumahan, fasilitas perkotaan, transportasi, perairan terbuka, sanitasi, dan pantai wisata.
2. Kota Martapura, Kabupaten OKU Timur