BACA JUGA: 4 Kota Paling Bersih di Sumatera Selatan Tahun 2024 : Juaranya Bukan Lubuklinggau !
Wilayah ini terdiri dari 24 kecamatan, 17 kelurahan, dan 360 desa dengan luas total 4.361,33 km persegi.
Sejak pembentukannya, Kabupaten Lahat telah mengalami dua kali pemekaran wilayah.
Pada tahun 2001, sebagian wilayahnya dilepaskan untuk membentuk Kota Pagaralam, dan pada tahun 2007, sebagian lagi dilepaskan untuk membentuk Kabupaten Empat Lawang.
BACA JUGA:5 Kabupaten di Sumatera Selatan yang Banyak Orang Kaya : Juaranya Bukan Musi Banyuasin !
BACA JUGA:8 Kota Terkotor di Indonesia Versi KLHK : Juaranya Kota Paling Terkenal di Pulau Sumatera !
Kabupaten Lahat memiliki iklim tropis dengan dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau, yang membuat tanah di daerah ini subur dan iklimnya sejuk.
Ketinggian wilayahnya bervariasi dari 25 meter hingga 1.000 meter di atas permukaan laut.
Kecamatan Lahat, Merapi Barat, dan Merapi Timur adalah daerah yang paling rendah, dengan ketinggian antara 25 hingga 100 meter di atas permukaan laut.
Curah hujan yang stabil sepanjang tahun menjadikan daerah ini sangat cocok untuk pertanian dan perkebunan.
Pada masa Kesultanan Palembang sekitar tahun 1830, Kabupaten Lahat terdiri dari berbagai marga, termasuk Suku Gumay, Lematang, Pasemah, Lintang, Tebing Tinggi, dan Kikim.
Saat ini, Kabupaten Lahat telah mengalami asimilasi budaya, dan berbagai suku dari seluruh Indonesia dapat ditemukan di wilayah ini.
Asimilasi ini menciptakan keragaman budaya yang kaya dan harmonis.
Pertumbuhan jumlah penduduk Kabupaten Lahat berkisar antara 1 hingga 11 persen per tahun, tersebar di 24 kecamatan.
Mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani tanaman pangan, berkebun, ASN, pegawai TNI-Polri, dan pegawai swasta lainnya.
Mayoritas penduduk Lahat beragama Islam, diikuti oleh Kristen Katolik, Protestan, dan Buddha.