5. Penggunaan Teknologi dalam Pengelolaan Sampah
Untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah, Kota Sekayu memanfaatkan teknologi informasi.
Sistem informasi manajemen sampah diterapkan untuk memantau dan mengatur jadwal pengangkutan sampah, serta memantau titik-titik pembuangan sampah ilegal.
Teknologi ini memungkinkan pengelolaan sampah menjadi lebih terorganisir dan transparan, serta memudahkan masyarakat untuk melaporkan masalah kebersihan melalui aplikasi mobile dan website resmi kota.
6. Kerja Sama dengan Swasta dan NGO
Kota Sekayu juga mengajak sektor swasta dan lembaga non-pemerintah (NGO) untuk berpartisipasi dalam program kebersihan dan penghijauan.
Beberapa perusahaan swasta dilibatkan dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung kegiatan kebersihan dan penghijauan.
Kerja sama ini mencakup penyediaan fasilitas pengolahan sampah, penyuluhan lingkungan, dan bantuan peralatan kebersihan.
NGO lingkungan juga aktif dalam mengadakan kegiatan edukasi dan pelatihan bagi masyarakat.
7. Infrastruktur yang Mendukung Kebersihan
Pemerintah Kabupaten Muba telah meningkatkan infrastruktur kebersihan dengan menyediakan tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang strategis di berbagai titik kota.
Selain itu, fasilitas pengolahan sampah terpadu dan pusat daur ulang didirikan untuk mendukung pengolahan sampah secara berkelanjutan.
Infrastruktur ini didukung oleh armada pengangkut sampah yang memadai dan peralatan kebersihan yang modern.
8. Kegiatan Gotong Royong dan Pengawasan Masyarakat
Gotong royong adalah tradisi yang sangat ditekankan di Sekayu. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan pegawai negeri, tetapi juga masyarakat umum, sekolah, dan komunitas.
Setiap bulan, pemerintah mengadakan kegiatan gotong royong membersihkan jalan, taman, dan lingkungan sekitar.