Selain kawasan depan RS Fatimah, Pemkot Palembang melalui jajarannya, seperti Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satuan Lalulintas Polrestabes Palembang, juga melakukan upaya mengatasi kemacetan di depan Sekolah Muhammadiyah Palembang yang dekat dengan flyover Simpang Polda.
Kemacetan di daerah ini menjadi momok bagi masyarakat Palembang, terutama pada jam-jam sibuk seperti saat mengantar dan menjemput anak sekolah.
Pj Walikota Palembang, Ucok A. Darmenta, berencana untuk mengambil langkah tegas dalam mengatasi kemacetan di depan Sekolah Muhammadiyah Palembang, yaitu dengan menggembok dan menderek mobil yang parkir di badan jalan.
"Kami akan berkoordinasi dengan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Palembang untuk melakukan penertiban parkir liar," jelas Ucok.
Selain itu, Dinas Perhubungan Kota Palembang akan memasang rambu-rambu larangan parkir di lokasi tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Palembang, Aprizal Hasyim, menyatakan bahwa evaluasi akan dilakukan untuk menganalisis dampak lalu lintas (Andalalin) yang bisa direvisi dan disimulasikan.
"Ke depannya, tidak boleh lagi parkir di media jalan," tegasnya.
Selain itu, untuk memecah kemacetan dari arah Flyover Tanjung Api-Api ke arah Flyover Simpang Polda, pihaknya sudah menemukan beberapa titik kemacetan, di antaranya Pasar KM 5 dan beberapa jalan alternatif di sekitar pasar KM 5 sampai SD Muhammadiyah.
Pj Walikota Palembang, Ucok A. Darmenta, juga mengingatkan para orang tua yang mengantar anak mereka ke SD Muhammadiyah agar tidak berhenti terlalu lama.
"Cukup drop off saja anaknya, jangan ngetem," tegasnya.
Warga Kota Palembang memberikan beragam tanggapan terhadap upaya Pemerintah Kota Palembang dalam mengatasi masalah kemacetan di beberapa titik strategis di kota ini.
Meskipun ada upaya untuk mengatur arus lalu lintas, banyak warga merasa bahwa upaya ini belum memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kelancaran lalu lintas.
"Saya setuju bahwa Pemerintah harus melakukan sesuatu untuk mengatasi kemacetan, tetapi upaya contraflow ini tidak terlalu efektif. Masih ada kemacetan yang signifikan di pagi dan sore hari di sini," ungkap Budi, salah seorang pengendara, warga Sukarame Palembang.
"Mobil-mobil yang parkir sembarangan di sini benar-benar mengganggu. Saya mendukung penuh tindakan Pemkot untuk memberlakukan sanksi keras bagi pelanggar agar mereka tidak parkir sembarangan lagi," ujar Ety, warga Kota Palembang lainnya.
Beberapa warga lainnya berharap agar Pemkot Palembang dan jajaran terkait tidak ragu untuk menindak tegas pelanggar parkir agar ada efek jera.
"Yang jelas harus tegas tanpa pandang bulu. Namun begitu, perlu juga kebijaksanaan untuk memberikan peringatan khususnya kepada warga yang mungkin tidak mengetahui rambu-rambu lalu lintas," ucap Randy, warga Kemuning Palembang.