Proyek Raksasa Senilai Rp22,16 Trilin di Sumatera Selatan Tuntas Awal 2025 : Membuka Peluang Investasi Baru !

Senin 22 Jul 2024 - 08:33 WIB
Reporter : Maryati
Editor : Robiansyah

Sedangkan sisanya dari Pangkalan Balai - Betung sepanjang 15 km tengah dalam tahap pengadaan tanah.

Menteri Basuki mengatakan, Kementerian PUPR bersama dengan pemerintah daerah, jajaran kontraktor pelaksana, dan BUJT telah menyepakati percepatan penuntasan ruas Palembang - Betung ini.

Menteri Basuki juga menegaskan, terkait pembebasan lahan Jalan Tol Kapalbetung sudah hampir selesai.

BACA JUGA:Proyek Raksasa Senilai Rp4,1 Triliun di OKU Selatan : Inovasi Irigasi dan Energi Terbesar di Sumatera Selatan

BACA JUGA:Proyek Raksasa Ini Menjadikan Sumatera Selatan Gerbang Maritim Baru di Indonesia

Jalan Tol Kapalbetung dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Waskita Sriwijaya Tol dan dibangun dengan biaya investasi sebesar Rp22,16 Triliun.

Nantinya, Jalan Tol ini akan melintasi 3 Kabupaten yakni Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kabupaten Ogan Ilir, dan Kabupaten Banyuasin, serta melintasi Kota Palembang.

Menteri Basuki juga mengatakan, penyelesaian Jalan Tol Kapalbetung akan dilanjutkan dengan rencana konstruksi Jalan Tol Betung - Tempino - Jambi dengan komposisi Seksi 1 Betung - Tungkal Jaya, Seksi 2 Tungkal Jaya - Bayung Lencir.

Lalu, Seksi 3 Bayung Lencir - Tempino dan Seksi 4 Tempino - Jambi/Simpang Ness.

Menuju Jambi, antara Bayung Lencir sampai Tempino (Seksi 3) sepanjang 33 km sudah mulai dikerjakan dengan progres 77 persen.

Target selesai ruas Bayung Lencir - Tempino pada Juli 2024 ini dan bisa diresmikan secara parsial.

Kemudian dari Betung ke Bayung Lencir (Seksi 1 - Seksi 2), dan dari Tempino ke Jambi/ Simpang Ness (Seksi 4) nanti akan dimulai konstruksinya pada Mei 2024.

Dengan demikian, Palembang - Jambi sudah bisa terealisasi utuh di akhir 2025. 

Proyek pembangunan Jalan Tol Kapalbetung tidak lepas dari berbagai tantangan, termasuk kendala teknis dan administratif.

Namun, Menteri Basuki optimis bahwa semua hambatan tersebut dapat diatasi dengan koordinasi yang baik antara semua pihak terkait.

Dalam upaya mengatasi kendala teknis, Kementerian PUPR juga bekerja sama dengan berbagai lembaga riset dan teknologi untuk menerapkan inovasi dalam konstruksi.

Kategori :