Kampung Paling Terisolir di Indonesia Ditemukan di Papua : Begini Cara Warganya Bertahan Hidup !
Ilustrasi salah satu perkampungan terpencil di Papua-Foto : Dokumen Palpos-
Ketika ada warga yang sakit atau mengalami kecelakaan, mereka harus menempuh perjalanan yang berbahaya untuk mencapai fasilitas kesehatan terdekat.
Bantuan medis sering kali lambat tiba di kampung karena kendala geografis dan infrastruktur yang minim.
Selain itu, akses pendidikan juga menjadi tantangan besar bagi warga Kampung Digi.
Meskipun beberapa guru sukarelawan telah berusaha memberikan pendidikan dasar kepada anak-anak di kampung, fasilitas dan kurikulum yang terbatas telah menghambat perkembangan pendidikan mereka.
Permintaan warga juga mencakup upaya untuk meningkatkan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, dan sarana air bersih.
Dengan infrastruktur yang lebih baik, warga akan lebih mudah berkomunikasi dengan kampung lainnya dan memperoleh akses ke pasar dan sumber daya lainnya.
Dalam merespons permintaan dari warga Kampung Digi, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat telah melakukan kajian mendalam untuk memahami dampak dan implikasi dari memasukkan kampung ini ke dalam Provinsi Papua.
Beberapa aspek yang dipertimbangkan termasuk alokasi anggaran, program pembangunan, dan perlindungan atas hak-hak masyarakat adat yang tinggal di kampung.
Keputusan akhir tentang masuknya Kampung Digi ke dalam Provinsi Papua masih harus menunggu hasil kajian yang komprehensif.
Namun, harapan warga Kampung Digi untuk hidup lebih baik dan mendapatkan akses yang lebih baik terhadap layanan dasar semakin menguat dengan dukungan dari berbagai pihak yang peduli terhadap permasalahan sosial dan kesejahteraan masyarakat di wilayah terpencil.
Fakta Unik Kampung Digi
1. 71 Tahun tak Punya Negara
Letaknya yang terpencil membuat desa ini sempat tidak punya negara selama 71 tahun lamanya sebelum ditemukan pada akhir 2016.
Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI – Papua Nugini menjadi yang pertama dari era modern yang menjamah Kampung Digi. Saat ditemukan, kondisinya sangat memprihatinkan.
2. Tidak Bisa Berbahasa Indonesia