Membangun Ketahanan Pangan Dimulai dari Pekarangan Rumah
Membangun ketahanan pangan di mulai dari halaman rumah sendiri-Foto : Antara-
Kegiatan literasi iklim ini merupakan upaya peningkatan pemahaman para petani, penyuluh pertanian, dinas, dan pemerintah daerah maupun pihak swasta terkait mengenai adaptasi perubahan iklim di sektor pertanian guna mengurangi dampak buruk kejadian cuaca ekstrem.
Untuk kebutuhan regenerasi petani, pemerintah telah membuka sekolah vokasi di bidang pertanian, yaitu Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK PP) yang dibina oleh Kementerian Pertanian.
Terdapat tiga SMK-PP yang dimiliki dan dikelola langsung oleh Kementerian Pertanian, yakni SMK-PP Sembawa (Sumatera Selatan), SMK-PP Banjarbaru (Kalimantan Selatan) dan SMK-PP Kupang (Nusa Tenggara Timur).
Selebihnya seratusan SMK PP lainnya milik pemerintah daerah atau yayasan.
Rata-rata 27.000 siswa menempuh pendidikan di SMK-PP yang setiap tahunnya meluluskan sekitar 9.000 siswa yang siap bekerja di dunia usaha/industri atau menjadi wirausahawan muda pertanian.
Sampailah pada solusi rantai distribusi, kini telah hadir sejumlah pelantar daring yang mengusung konsep bisnis produk pertanian berbasis digital.
Jenama, seperti Sayurbox, Segari, Bakul Sayur Online atau perusahaan rintisan Mart77 telah berkibar dalam beberapa tahun terakhir, membuat terobosan dalam memangkas rantai pasok dengan menyerap hasil panen petani untuk ditawarkan ke konsumen.
Sementara, salah satu usaha pemerintah dalam memotong rantai pasok pangan adalah dengan membangun Toko Tani Indonesia (TTI) yang telah tersebar luas di hampir seluruh daerah.
TTI menjual aneka bahan pangan dari hasil panen petani lokal dengan kualitas baik dan harga murah.
Bila ke semua krida di bidang pertanian tersebut berjalan mulus, tentu menumbuhkan asa masa depan pangan yang lebih tertata.
Gairah Bertani
Kerinduan kembali ke alam dan kebosanan terimbas ketidakmenentuan harga pangan telah menggugah banyak kalangan untuk menyemarakkan kegiatan bertani, setidaknya sekadar mencukupi kebutuhan sendiri dan berbagi dengan tetangga sekitar.
Kesadaran bertani, selain digalakkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan sejumlah pejabat pemerintah di berbagai kesempatan, juga diinspirasi oleh banyak pemengaruh di media sosial berbagi video dengan konten-konten kreatif yang menggoda.
Sebutlah akun @Tanduria, @RumahAgroTani, @infarmid dan @Rynfarm yang rajin menyebarkan tutorial serta tips bercocok tanam sayur dan buah, juga menginformasikan khasiat beragam tanaman bagi kesehatan, kebersihan udara, atau keasrian lingkungan.
Adapula akun @Hidupdikakigunung yang mencontohkan hidup sehari-hari dengan mencukupi pangan keluarga dari hasil kebun dan sawah sendiri.