GNB Redup, Palestina Terabaikan

Para peserta Pertemuan Tingkat Menlu (PTM) Ke-19 Biro Koordinasi Gerakan Non-Blok (GNB) pada 15-16 Oktober 2025 berfoto bersama di Kampala, Uganda-Foto: Antara-

KORANPALPOS.COM - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Arrmanatha Nasir menilai dukungan negara-negara anggota Gerakan Non-Blok (GNB) terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina semakin menurun.

Ia menyebut kondisi ini sebagai tanda meredupnya semangat dan relevansi GNB dalam memperjuangkan isu kemanusiaan.

Dalam Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) ke-19 Biro Koordinasi GNB di Kampala, Uganda, Rabu (15/10), Arrmanatha menyebut bahwa hanya sekitar 70 persen anggota GNB yang mendukung Deklarasi New York untuk mewujudkan solusi dua negara.

BACA JUGA:Kepercayaan Publik ke Polri Masih Rapuh

BACA JUGA:Prabowo Tegas Tolak Kontrak Keluarga Demi Cegah KKN

“Ini menjadi pengingat bahwa telah terjadi perpecahan di antara kita. Padahal, kemerdekaan Palestina adalah detak jantung bagi GNB,” ujarnya dalam keterangan tertulis Kemlu RI, Kamis (16/10).

Menurutnya, menurunnya dukungan tersebut memperlihatkan berkurangnya beban moral negara-negara anggota terhadap Palestina dan melemahnya suara kolektif GNB.

Ia pun mempertanyakan komitmen dan kredibilitas GNB di tengah perubahan global yang cepat.

BACA JUGA:Desak Chairul Tanjung ke PBNU Buntut Kasus Trans7

BACA JUGA:Kemendagri Ajak Pemda Perluas Inovasi di Luar Sektor Pendidikan dan Kesehatan

“Pertanyaannya bukan apakah GNB masih relevan, tetapi apakah GNB memilih tetap relevan,” tegasnya.

Arrmanatha mengingatkan bahwa GNB dibangun atas nilai solidaritas dan kemitraan.

Namun, ia menilai belakangan ini GNB justru kehilangan arah dan terlalu banyak terjebak dalam perdebatan birokratis tanpa menghasilkan tindakan nyata.

BACA JUGA:DPR: Penghapusan KUR Bukti Keberanian Pemerintah

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan