Kemendagri Ajak Pemda Perluas Inovasi di Luar Sektor Pendidikan dan Kesehatan

Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri Yusharto Huntoyungo mengajak Pemerintah memperluas cakupan inovasi-Foto : ANTARA-
KORANPALPOS.COM - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo mengajak Pemerintah Daerah (Pemda) memperluas cakupan inovasi di luar sektor pendidikan dan kesehatan.
Hal ini disampaikan Yusharto dalam kunjungan koordinasi inovasi daerah di Kabupaten Bangkalan, Rabu (15/10/2025).
Ia mengatakan saat ini inovasi di Bangkalan masih terkonsentrasi pada dua urusan tersebut.
Padahal, inovasi seharusnya berkembang secara merata di seluruh sektor pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan daerah.
BACA JUGA:Surya Paloh Dapat “Vitamin” Semangat dari Menhan
BACA JUGA:Kementerian BUMN Resmi Jadi BP BUMN
"Bapak Bupati (Bangkalan) mohon arahan itu kepada para pemimpin OPD (Organisasi Perangkat Daerah) karena OPD yang melaksanakan inovasi ini masih terbatas, baru di pendidikan dan kesehatan, bidang-bidang lainnya masih sangat kurang," kata Yusharto dalam keterangannya di Jakarta.
Yusharto menambahkan, berdasarkan laporan 2024 Indeks Inovasi Daerah (IID) Kabupaten Bangkalan mengalami peningkatan performa dengan predikat sangat inovatif.
Kendati demikian, berdasarkan hasil evaluasi, masih terdapat beberapa aspek yang perlu ditingkatkan untuk memperkuat kematangan inovasi, di antaranya variabel SPD (institusi), serta output pengetahuan, teknologi, dan kecanggihan produk.
Kedua aspek tersebut berperan penting dalam memastikan keberlanjutan dan dampak inovasi terhadap pembangunan daerah.
BACA JUGA:RI Segera Miliki Jet Tempur J-10 China
BACA JUGA:TNI Yonif 711/Raksatama Ajari Anak Pandai Membaca
"Kita sudah lihat data inovasi Kabupaten Bangkalan, terimakasih sudah melaporkan 305 inovasi di tahun 2024 dan sudah masuk sebagai daerah yang sangat inovatif. Mudah-mudahan dibawa kepemimpinan Bapak Bupati, tahun ini akan melampaui prestasi di tahun 2024," ujarnya.
Lebih lanjut, Yusharto juga menyoroti pentingnya branding inovasi daerah yang memperhatikan nilai kepatutan sosial dan kearifan lokal.