Tren Mobil Listrik Naik, Tapi Harga Bekasnya Turun Drastis: Apa yang Terjadi ?

Tren Mobil Listrik Naik, Tapi Harga Bekasnya Turun Drastis — Apa yang Terjadi?-foto:dokumen palpos-

BACA JUGA:X-Trail e-POWER Hadir, Nissan Bawa Era Mobil Listrik Praktis ke Sumatera

Teknologi baterai yang terus berkembang.

Setiap tahun muncul model baru dengan daya tempuh (range) lebih jauh dan waktu pengisian lebih cepat.

Kekhawatiran terhadap umur baterai lama. Pembeli mobil listrik bekas takut biaya penggantian baterai akan sangat mahal.

Kurangnya pasar sekunder yang stabil. Pasar mobil listrik bekas masih sangat kecil di Indonesia, sehingga harga jualnya lebih mudah jatuh karena permintaan rendah.

2. Ketakutan Konsumen terhadap Kondisi Baterai

Baterai adalah komponen paling mahal dalam mobil listrik, bahkan bisa mencapai 40–50% dari harga kendaraan.

Maka tidak heran jika calon pembeli mobil listrik bekas sering kali khawatir dengan kondisi baterai yang sudah terpakai.

Masalahnya, umur baterai mobil listrik sangat bergantung pada:

Frekuensi pengisian cepat (fast charging),

Suhu lingkungan,

Kebiasaan pengendara,

Dan sistem pendinginan baterai.

Jika mobil listrik sering di-charge secara cepat, umur baterainya bisa menurun drastis.

Akibatnya, kapasitas daya (State of Health/SoH) berkurang, membuat jarak tempuh menurun dan performa mobil melemah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan