Tren Mobil Listrik Naik, Tapi Harga Bekasnya Turun Drastis: Apa yang Terjadi ?

Tren Mobil Listrik Naik, Tapi Harga Bekasnya Turun Drastis — Apa yang Terjadi?-foto:dokumen palpos-

KORANPALPOS.COM - Dalam beberapa tahun terakhir, tren mobil listrik (EV) semakin meningkat di Indonesia.

Pemerintah terus mendorong percepatan adopsi kendaraan ramah lingkungan lewat berbagai insentif, seperti pembebasan pajak dan subsidi harga.

Namun, di tengah gencarnya promosi mobil listrik baru, muncul fenomena menarik — harga mobil listrik bekas justru anjlok tajam di pasaran.

BACA JUGA:Bangga! PT TMI Kembangkan i2C, Mobil Listrik Nasional Ber-DNA Indonesia Siap Produksi 2027

BACA JUGA:Bangga! PT TMI Kembangkan i2C, Mobil Listrik Nasional Ber-DNA Indonesia Siap Produksi 2027

Mengapa hal ini bisa terjadi? Apa faktor utama yang membuat nilai jual mobil listrik bekas turun drastis dibandingkan mobil konvensional? Yuk, kita bahas secara mendalam dalam artikel ini.

1. Penyusutan Nilai (Depresiasi) Mobil Listrik yang Lebih Cepat

Salah satu penyebab utama harga mobil listrik bekas turun adalah depresiasi yang jauh lebih cepat dibandingkan mobil bensin.

BACA JUGA:XPeng X9, MPV Listrik Asal Tiongkok yang Siap Guncang Pasar Alphard di Indonesia

BACA JUGA:Harga dan Desain Honda Monkey 125 Edisi Kuromi: Sentuhan Kawaii dari Sanrio di Dunia Otomotif

Umumnya, mobil konvensional mengalami penurunan harga sekitar 15–25% di tahun pertama.

Namun, untuk mobil listrik, angka depresiasi bisa mencapai 30–40% hanya dalam satu tahun pemakaian.

Hal ini dipicu oleh beberapa faktor:

BACA JUGA:Motor Listrik Honda CUV e: Desain Jepang, Produksi Indonesia, Siap Go Global

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan