Ribuan Warga NU Kepung Gedung Trans7: Jaga Marwah Pesantren, Hormati Ulama Kami !

Pengunjuk rasa dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta dan alumni pesantren memadati halaman gedung Trans7, Jakarta, Rabu (15/10/2025)-Foto : Antara-

BACA JUGA:Pemprov Sumsel Targetkan Setiap Desa Miliki Sekolah PAUD untuk Pemerataan Pendidikan

Sekitar pukul 09.45 WIB, satu unit mobil komando dan beberapa perwakilan massa memasuki halaman gedung Trans7 untuk menyampaikan tuntutan secara langsung.

Dari atas mobil komando, Ketua PWNU DKI Jakarta KH Samsul Ma’arif menyampaikan orasi yang menggugah.

Ia menegaskan bahwa aksi ini bukan semata-mata bentuk kemarahan, melainkan seruan moral agar semua pihak menghormati lembaga pendidikan pesantren yang telah berperan besar dalam mencerdaskan bangsa.

BACA JUGA:Deru Tegaskan Pemangkasan TKD 39 Persen Jadi Momentum Efisiensi dan Kemandirian Fiskal Sumsel

BACA JUGA:Pemerintah Percepat Sertifikasi Halal dan Peningkatan Standar Keamanan Program Makan Bergizi Gratis

“Berkat pengajian dan pendidikan dari ulama pesantren, sampai sekarang kita bisa hidup kuat, kokoh, dan damai. Pesantren telah mendidik generasi bangsa dengan akhlak dan ilmu. Maka, jangan sekali-kali merendahkan martabat pesantren,” ujarnya di depan massa.

KH Samsul menegaskan, PWNU DKI Jakarta akan terus mengawal persoalan ini hingga pihak Trans7 benar-benar bertanggung jawab secara terbuka dan melakukan evaluasi internal yang transparan.

“Kami tidak menolak kritik, tapi tayangan yang memelintir atau melecehkan simbol pesantren jelas tidak bisa diterima. Ini soal marwah ulama dan harga diri umat,” tegasnya.

Aksi unjuk rasa yang berlangsung damai itu menyebabkan arus lalu lintas di kawasan Jalan Kapten Pierre Tendean, Wolter Monginsidi, dan sebagian Gatot Subroto mengalami kepadatan cukup parah.

Petugas kepolisian dari Polres Metro Jakarta Selatan bersama Dishub DKI menurunkan puluhan personel untuk mengatur arus kendaraan dan menjaga keamanan di sekitar lokasi.

Meski padat, situasi tetap terkendali.

Para peserta aksi mengikuti arahan petugas dan tidak melakukan tindakan anarkis.

Massa juga tertib membuang sampah dan menjaga kebersihan area.

Aksi di Jakarta ini merupakan lanjutan dari gelombang protes yang lebih dulu muncul di berbagai daerah, termasuk Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan