Harga Pangan 3 Agustus 2025: Bawang Merah Rp48.737, Cabai Rawit Rp49.727 per Kilogram !

Bapanas kembali merilis data terbaru harga pangan nasional pada Minggu (3/8), yang menunjukkan tren penurunan pada berbagai komoditas utama di tingkat konsumen dan pedagang eceran-Foto : Dokumen Palpos-

Meski harga daging sapi naik tipis, koreksi harga pada ayam dan telur dapat menjaga daya beli masyarakat serta menekan inflasi sektor pangan hewani, khususnya menjelang perayaan keagamaan atau akhir tahun.

Komoditas strategis seperti minyak goreng dan gula konsumsi juga mengalami penurunan harga.

Minyak goreng kemasan kini berada di level Rp20.475 per liter, dari sebelumnya Rp20.943 per liter, sementara minyak goreng curah turun menjadi Rp17.478 per liter, dari Rp17.561 per liter.

Produk Minyakita, minyak goreng rakyat produksi pemerintah, juga mencatatkan penurunan menjadi Rp17.314 per liter, dibandingkan hari sebelumnya Rp17.511 per liter.

Gula konsumsi juga ikut melandai ke Rp18.168 per kg, dari sebelumnya Rp18.323 per kg, meski harga ini masih tergolong tinggi dibanding awal tahun.

Tren penurunan harga juga menyentuh tepung terigu, di mana tepung terigu curah kini dihargai Rp9.480 per kg dari sebelumnya Rp9.800 per kg, dan tepung terigu kemasan menjadi Rp12.725 per kg, dari sebelumnya Rp13.055 per kg.

Harga komoditas laut pun tak luput dari koreksi.

Ikan kembung turun ke Rp41.696 per kg dari Rp41.761 per kg, ikan tongkol ke Rp33.875 per kg dari Rp34.653 per kg, serta ikan bandeng menjadi Rp33.851 per kg, dari sebelumnya Rp34.933 per kg.

Harga garam konsumsi nasional kini tercatat Rp11.413 per kg, menurun dari Rp11.757 per kg.

Sementara itu, dua varian daging kerbau juga mengalami penurunan.

Daging kerbau beku impor turun menjadi Rp104.077 per kg, dari sebelumnya Rp104.629 per kg, dan daging kerbau segar lokal kini seharga Rp139.600 per kg, dari Rp141.628 per kg.

Penurunan harga ini diyakini tidak hanya karena faktor musiman panen raya, tetapi juga sebagai hasil dari kebijakan stabilisasi yang dilakukan oleh pemerintah melalui Bapanas, Bulog, dan dinas terkait.

Pemerintah pusat dan daerah terus menggencarkan program stabilisasi pasokan dan distribusi agar rantai pasok tetap terjaga dan harga tidak bergejolak di pasar.

Meskipun penurunan harga ini memberi ruang bernapas bagi masyarakat, tantangan tetap ada, terutama dalam menjaga keseimbangan antara harga konsumen dan margin keuntungan petani atau produsen.

Diperlukan peran aktif pemerintah, pelaku usaha, serta petani dalam menjaga rantai pasok pangan yang adil dan berkelanjutan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan