Desa Wisata Masuk Fokus RUU Kepariwisataan

JAKARTA – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, menegaskan bahwa keberadaan desa wisata akan menjadi salah satu fokus utama dalam pembahasan revisi Undang-Undang tentang Kepariwisataan yang saat ini tengah digodok di parlemen.

Menurutnya, desa wisata memiliki peran strategis dalam mendukung kemajuan sektor pariwisata nasional, sekaligus menjadi motor penggerak kesejahteraan masyarakat secara langsung.

"Keberadaan desa wisata sekarang ini layak memang mendapat perhatian lebih, karena faktanya dalam konteks mensejahterakan masyarakat itu bisa langsung, seketika,” kata Chusnunia dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu (16/7).

BACA JUGA:RI Catat Tarif Terendah se-Asia di AS

BACA JUGA:Kemenhan Gandeng Turki Perkuat Armada Laut RI

Sebagai bagian dari upaya memperkaya substansi Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Ketiga atas UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, Chusnunia telah melakukan kunjungan kerja ke Desa Wisata Wukirsari, Yogyakarta, pada Senin (14/7).

Kunjungan tersebut bertujuan untuk menyerap aspirasi dan mengumpulkan masukan konkret dari pelaku desa wisata di lapangan.

Dalam kunjungan tersebut, Chusnunia melihat langsung bagaimana potensi lokal, seperti keterampilan membatik yang dimiliki warga Desa Wukirsari, mampu diolah menjadi sumber penghasilan yang layak.

BACA JUGA:Kontingen TNI Buka Parade di Paris

BACA JUGA:Kesepakatan IEU-CEPA Dorong Ekspor RI

Ia menilai, kreativitas yang lahir dari masyarakat desa menjadi modal berharga dalam mengembangkan desa wisata secara berkelanjutan.

“Desa Wukirsari ini bisa jadi inspirasi. Masyarakatnya kreatif, dan dengan membatik saja mereka bisa hidup layak. Bayangkan jika potensi desa lain juga dimaksimalkan seperti ini,” tambahnya.

Data terbaru menunjukkan bahwa terdapat lebih dari 6.000 desa wisata yang tersebar di seluruh Indonesia.

BACA JUGA:RUU Penyiaran: Kadin Minta Iklan Rokok Tak Dihapus, Industri TV Masih Bergantung