Banjir Kepung Ulu Ogan

Billi Fernando, Corporate Secretary PDAM Tirta Raja. foto: eko/palpos--
"Seperti hujan deras pada Sabtu (5/7) dini hari menimbulkan bencana longsor," katanya.
Sebanyak dua unit rumah warga di Kecamatan Pengandonan, Kabupaten OKU tersebut pada bagian dapurnya hancur akibat diterjang longsor, namun tidak menimbulkan korban jiwa.
Rumah yang hanya berjarak sekitar 80 meter dari Sungai Ogan tersebut mengalami pergerakan tanah hingga terjadi longsor.
BACA JUGA:Wabup Sumarni Apresiasi Perolehan 12 Medali Kontingen Muara Enim
BACA JUGA: DPRD Ogan Ilir Gelar Rapat Paripurna Bahas Raperda Pertanggungjawaban APBD 2024
"Memang beberapa hari terakhir Sungai Ogan mengalami peningkatan di ketinggian mencapai 153,95 centimeter," jelasnya.
Oleh sebab itu, masyarakat khususnya yang bermukim di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Ogan diminta tetap waspada agar bencana alam tidak menimbulkan korban jiwa.
BPBD OKU telah melakukan survei dan kajian cepat guna menilai tingkat kerusakan akibat tanah longsor tersebut guna mengantisipasi potensi bencana alam susulan.
"Kami juga menyiagakan personel untuk terus memantau debit Sungai Ogan agar jika terjadi peningkatan akan diteruskan kepada masyarakat guna diwaspadai bersama," ujarnya.
BACA JUGA: DPRD Ogan Ilir Gelar Rapat Paripurna Bahas Raperda Pertanggungjawaban APBD 2024
BACA JUGA:6 Personel Polres Muba Raih Penghargaan dari Kapolda Sumsel, Ini Kasus yang Diungkap
Gangguan distribusi air bersih dari Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Tirta Raja Baturaja kembali terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Penyebabnya adalah tingginya tingkat kekeruhan air Sungai Ogan yang mengganggu kinerja salah satu unit pompa di bagian intake Instalasi Pengolahan Air (IPA) Bakung.
Corporate Secretary PDAM Tirta Raja, Billi Fernando, menjelaskan bahwa pihaknya terpaksa menurunkan debit produksi di WTP (Water Treatment Plant) Bakung demi menjaga kualitas air yang disalurkan.
Dampaknya, volume distribusi ke pelanggan di sejumlah wilayah harus dikurangi.