Anggota DPR : Pancasila Adalah Warisan Pendiri Bangsa

Seminar dan Kongres Pemuda Indonesia untuk Jogja Istimewa di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Rabu (11/6)-Foto : Antara-

KORANPALPOS.COM - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Sukamta menegaskan bahwa Pancasila merupakan warisan agung para pendiri bangsa, baik founding fathers maupun founding mothers, yang telah menjadi fondasi kokoh negara Indonesia sejak awal kemerdekaan.

Pernyataan ini ia sampaikan saat menjadi pembicara dalam Seminar dan Kongres Pemuda Indonesia untuk Jogja Istimewa yang digelar di Yogyakarta, Kamis (12/6).

“Pancasila ini adalah warisan para pendiri bangsa. Dulu, ketika Indonesia baru saja merdeka, Pancasila menjadi semacam ‘game changer’ yang menyatukan berbagai perbedaan dan menyelamatkan bangsa dari ancaman ideologi asing serta upaya penjajahan kembali,” ujar Sukamta.

BACA JUGA:DPR Desak Evaluasi Perekrutan Petugas Haji: Harus Selektif dan Profesional !

BACA JUGA:Naikkan Gaji Hakim, Prabowo: Negara Kita Kuat, Makmur, dan Kaya !

Menurutnya, lahirnya Pancasila bukan hanya hasil kesepakatan politik, tapi juga lahir dari kesadaran historis dan budaya bangsa Indonesia yang majemuk, dan menjadi pemersatu ideologis di tengah dinamika geopolitik pasca-Perang Dunia II.

Sukamta mengingatkan bahwa tantangan terhadap eksistensi Pancasila kini tidak datang dari luar, melainkan dari dalam, terutama menyangkut cara generasi muda memahami dan menghidupi nilai-nilai kebangsaan di era serba digital.

“Anak-anak muda sekarang hidup di ruang digital, di mana batas geografis tidak lagi menjadi batas interaksi. Nilai-nilai dari luar seperti liberalisme dan individualisme mudah masuk dan memengaruhi tanpa filter,” katanya.

BACA JUGA:Prabowo Tegaskan: Regulasi Harus Fleksibel, Kenyal, dan Efisien !

BACA JUGA:Ketua DPR RI : Lebih dari Sekedar Afirmatif

Ia menekankan pentingnya internasionalisasi nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda secara sistematis dan kreatif, agar mereka tidak kehilangan arah dalam identitas kebangsaan.

Tanpa fondasi nilai yang kuat, kata dia, generasi muda bisa menjadi “digital native” yang tercerabut dari akar budaya dan sejarah bangsanya sendiri.

Dalam menghadapi tantangan ini, Sukamta menyerukan agar pendidikan nilai-nilai Pancasila di semua level—baik formal maupun informal—diperkuat dengan pendekatan yang lebih kontekstual dan sesuai dengan dunia anak muda.

BACA JUGA:KSAD Pererat Hubungan Bilateral dengan Negara Lain

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan