Garuda Tanpa Beban: Tapi Jangan Lupa Cakar Tajammu !

Reporter: Maryati |

Editor: Robiansyah |

Selasa , 10 Jun 2025 - 05:40

Pelatih timnas Indonesia, Patrick Kluivert, dan gelandang Joey Pelupessy menghadiri jumpa pers sebelum pertandingan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Jepang di Suita City Stadium, Prefektur Osaka, Senin (9/6/2025). -Foto : PSSI-

KORANPALPOS.COM - Sepak bola bukan sekadar angka dan statistik.

Ia adalah drama tak terduga, panggung di mana keberanian bisa mengalahkan kekuatan, dan semangat bisa mengungguli taktik.

Indonesia tahu benar hal itu.

Kini, di laga yang secara klasemen sudah tak menentukan, Garuda punya satu tugas penting: membuktikan bahwa mereka bukan lagi tim pelengkap penderita di panggung Asia.

Ketika Indonesia melawat ke Stadion Panasonic Suita, Osaka, untuk menghadapi Jepang dalam laga terakhir putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C, Selasa (11/6) pukul 17.35 WIB, tidak ada tekanan berat di pundak.

Tiket ke putaran keempat sudah dikantongi.

Tapi di sanalah tantangannya: bagaimana bermain tanpa beban, tapi tetap menyalak garang seperti Garuda yang siap mencakar?

Indonesia pernah tahu pahitnya dilumat Jepang.

Di SUGBK, November lalu, empat gol tanpa balas membuat publik seolah kembali disadarkan bahwa jarak dengan sang raksasa masih jauh.

garuda tanpa beban: tapi jangan lupa cakar tajammu !                            koranpalpos.com - sepak bola bukan sekadar angka dan statistik.
ia adalah drama tak terduga, panggung di mana keberanian bisa mengalahkan kekuatan, dan semangat bisa mengungguli taktik.
indonesia tahu benar hal itu.
baca juga:jelang lawan jepang: timnas indonesia siap kejutkan samurai biru di osaka !
baca juga:les bleus bungkam jerman finis ketiga di uefa nations league 2024/2025
kini, di laga yang secara klasemen sudah tak menentukan, garuda punya satu tugas penting: membuktikan bahwa mereka bukan lagi tim pelengkap penderita di panggung asia.
ketika indonesia melawat ke stadion panasonic suita, osaka, untuk menghadapi jepang dalam laga terakhir putaran ketiga kualifikasi piala dunia 2026 grup c, selasa (11/6) pukul 17.35 wib, tidak ada tekanan berat di pundak.
tiket ke putaran keempat sudah dikantongi.
baca juga:hasil final uefa nations league 2025: portugal vs spanyol, skor 2-2 (5-3)
baca juga:pssi ajukan indonesia jadi tuan rumah ronde 4 kualifikasi piala dunia 2026
tapi di sanalah tantangannya: bagaimana bermain tanpa beban, tapi tetap menyalak garang seperti garuda yang siap mencakar?
indonesia pernah tahu pahitnya dilumat jepang.
di sugbk, november lalu, empat gol tanpa balas membuat publik seolah kembali disadarkan bahwa jarak dengan sang raksasa masih jauh.
baca juga:timnas indonesia tiba di jepang! bawa 30 pemain
baca juga:skuad timnas indonesia dapat hadiah jam rolex dari presiden prabowo 
tapi hari ini, situasinya berbeda.
jepang tak menurunkan kekuatan penuh.
para jagoan seperti kaoru mitoma, takumi minamino, dan daichi kamada absen.
baca juga:ketegasan patrick kluivert : naturalisasi bukan jaminan, kualitas nomor satu
baca juga:justin hubner, jay idzes, rizky ridho: tembok kokoh timnas indonesia
hajime moriyasu memberi panggung pada skuad pelapis.
laga sebelumnya kontra australia menjadi alarm bahwa jepang bisa dikalahkan.
socceroos memanfaatkan kurang solidnya lini depan samurai biru versi eksperimental.
jepang mendominasi 640 umpan, tapi hanya satu tembakan tepat sasaran.
dominasi tanpa ancaman.
kontrol tanpa ketajaman.
dan itulah celah yang bisa dimanfaatkan oleh garuda.
sebaliknya, indonesia justru menurunkan pasukan terbaiknya. jay idzes siap jadi tembok tak tergoyahkan.
emil audero atau maarten paes di bawah mistar, bak benteng terakhir dari eropa yang menjaga kehormatan bangsa.
kevin diks, thom haye, hingga joey pelupessy di lini tengah, menunjukkan bahwa garuda kini punya otot dan otak dalam mengatur permainan.
di depan, ole romeny—sang predator baru—telah mencetak tiga gol dari tiga laga pertamanya.
di belakangnya, energi lokal seperti yakob sayuri, beckham putra, dan ricky kambuaya memberi warna khas sepak bola indonesia: lincah, taktis, dan kadang tak terduga.
jangan lupakan bahwa dalam tiga laga terakhir, indonesia dua kali menang dan sekali seri. bahkan, mencatat dua clean sheet beruntun.
tim asuhan patrick kluivert membuktikan bahwa permainan efektif, bukan penguasaan bola semata, adalah senjata mematikan.
patrick kluivert menegaskan, walaupun tiket sudah di tangan, laga ini tetap penting.
ia membaca kekalahan jepang dari australia sebagai bahan bakar strategi.
“kami tahu tidak mungkin menguasai bola melawan jepang. tapi kami punya cara sendiri,” tegas pelatih asal belanda itu.
dengan pendekatan pragmatis nan tajam, indonesia mungkin tak menguasai bola, tapi bisa menguasai momen.
dan dalam sepak bola, momen bisa lebih penting dari penguasaan.
joey pelupessy pun menyampaikan keyakinan penuh. “kami menang di dua laga terakhir. skuad ini bagus. kami percaya bisa tampil baik,” katanya dalam konferensi pers jelang laga.
tak bisa dibantah, jepang tetaplah tim unggulan.
mereka tak pernah kalah di kandang dalam 14 laga terakhir.
terakhir kali mereka ditaklukkan di hadapan publik sendiri adalah oleh kolombia pada maret 2023.
tapi sepak bola tak mengenal logika semata. jika australia bisa, indonesia pun harus percaya diri.
kapten jepang, wataru endo, sudah memberi isyarat bahwa mereka ingin menutup babak ini dengan kemenangan.
tapi justru di sanalah semangat perlawanan indonesia harus dinyalakan.
bukan untuk merusak perayaan jepang, tapi untuk merayakan keberanian sendiri.
tak ada tekanan.
tapi bukan berarti tak ada harga diri.
bagi garuda, laga ini adalah peluang menunjukkan taring di hadapan asia.
sudah saatnya nama indonesia tak hanya disebut sebagai tim bersemangat, tapi sebagai penantang nyata di level atas.
tak perlu gentar.
bermainlah seperti anak-anak desa yang mengejar bola di tanah lapang, tak peduli kalah atau menang, hanya tahu satu hal: nikmati permainan, dan kalau bisa, cetak gol!
tapi jangan lupakan cakarmu, garuda!
ini bukan sekadar laga tak menentukan.
ini laga pembuktian, bahwa indonesia bukan sekadar partisipan, tapi pesaing yang layak diperhitungkan.
seperti kata penyair pejuang wiji thukul:
"hanya ada satu kata: lawan!"

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 10 Juni 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan