GM PHR Zona 4 Beberkan Penyebab Peningkatan Produksi Migas 5 Tahun Terakhir

Managemen pertamina meninjau pekerja lapangan. -Foto : Fahrozi-
Kemudian, Evaluasi Stratigraphic Inovasi dalam evaluasi stratigraphic pinch out pada struktur Abab dan interfield Lembak – Kemang - Tapus memungkinkan tim untuk mengidentifikasi potensi yang lebih baik dalam pengelolaan reservoir.
Revisit Dinamik Reservoir Melalui analisis reservoir dan data produksi pada idle structure Benakat Timur, tim berhasil menemukan peluang yang sebelumnya tidak terdeteksi.
BACA JUGA:56 Desa, 72 Titik Prioritas Blankspot di Musi Banyuasin tahun 2025
BACA JUGA:Pertamina Pastikan Ketersediaan Stok BBM di Baturaja
“Kombinasi dari berbagai inovasi ini telah terbukti mampu meningkatkan RK pemboran dan juga produksi di berbagai struktur, termasuk Struktur Gunung Kemala Timur di Field Prabumulih, Struktur Benuang Barat di Field Adera, Struktur Abab Timur di Field Adera, serta Struktur Prabu Menang dan Talang Jimar Timur di Field Prabumulih,” bebernya.
Melihat keberhasilan yang telah dicapai, PHR Zona 4 berkomitmen untuk terus meningkatkan produksi, cadangan, dan RK Pemboran melalui inovasi yang berkelanjutan. Penambahan data baru juga sedang berlangsung, termasuk Akuisisi 3D Seismik MANJA (struktur Mangunjaya), 3D Seismik Abab, 3D Seismik Idaman (struktur Ibu Tenggara dan Candimanis), 3D Peony (struktur Benakat Timur), 3D Seismic Edelweis (Lembak – Kemang Tapus).
“Serta Inovasi rejuvenasi dan revisit data subsurface yang akan dilakukan melalui reprocessing 3D Seismic Sumatera Selatan juga diharapkan dapat memetakan peluang interfield di Zona 4,” tuturnya.
Lebih lanjut Djudjuwanto, PHR Zona 4 tidak hanya fokus pada peningkatan produksi, tetapi juga mengedepankan aspek kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan (HSSE). Implementasi tata nilai Akhlak menjadi bagian integral dalam setiap kegiatan operasional yang dilakukan.
BACA JUGA:Presiden Pilih 20 Februari 2025 untuk Pelantikan Kepala Daerah
BACA JUGA:Suplay Pertalite dan Solar di Baturaja Tersendat
Djudjuwanto menegaskan pentingnya bersinergi secara aktif dengan para pemangku kepentingan untuk memitigasi potensi risiko dalam kegiatan operasional.
“Kami berkomitmen untuk mencapai target perusahaan dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip HSSE,” ujarnya.
Masih kata Djudjuwanto, kerja keras tim Zona 4 ini juga telah mendapatkan pengakuan melalui sejumlah penghargaan bergengsi dari Subholding Upstream (SHU).
Pada acara Quarterly Development & Production Coordination Meeting Pertamina Hulu Energi (PHE) yang dilaksanakan pada bulan Februari lalu, PHR Zona 4 berhasil meraih beberapa penghargaan, antara lain The Best Investment Plan, The Most Aggressive Development STO-NF-INT Drilling.