Suplay Pertalite dan Solar di Baturaja Tersendat

Warga kecele dan terpaksa putar arah karena tidak bisa membeli pertalite di salah satu SPBU di Baturaja.-foto:Eko Palpos-

KORANPALPOS.COM - Suplay Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite dan solar di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Baturaja, Kabupaten OKU, pada Kamis 17 April 2025 tersendat.

Akibatnya, puluhan warga yang hendak mengisi BBM menjerit dan terpaksa mengisi Pertamax karena takut kendaraannya mogok.

Pantauan di tiga SPBU di Baturaja, yakni SBPU Batukuning, SPBU Air Karang dan SPBU BIL Baturaja, sejak pagi sampai pukul 14.00 WIB, suplay pertalite dan solar yang biasanya masuk setiap pagi ternyata belum juga dikirim oleh pihak Depot Pertamina Baturaja.

BACA JUGA:Kapolres OI : Jadi Korban Investasi Bodong, Alasan Karyawan Nekat Rekayasa Perampokan di BRI Link Tanjung Raj

BACA JUGA:Penilaian Kabupaten Layak Anak 2024 : Kategori Nindya Jadi Target Pemkab Muba !

"Biasanya setiap hari suplay pertalite dan solar subsidi rutin masuk ke SPBU kami sejak pukul 08.00 WIB, namun hari ini entah kenapa sampai siang belum juga dikirim," ungkap salah seorang petugas SPBU BIL Baturaja yang minta namanya disebutkan.

Akibat kondisi itu kata dia, puluhan kendaraan baik roda maupun roda empat terpaksa putar arah karena tidak bisa membeli pertalite dan solar subsidi.

Bahkan ada puluhan truk terpaksa harus antre di sekitar SPBU sejak pagi buta demi mendapatkan solar subsidi. "Dak tahu kak apo penyebabnyo. Biasonyo dak pernah cak ini," sesal dia.

BACA JUGA:Edison Minta BPJS Ketenagakerjaan Perluas Cakupan Perlindungan Pekerja Rentan

BACA JUGA:Implementasi Zona Integritas Menuju WBK

Karena pertalite dan solar subsidi suplainya tak kunjung datang hingga siang hari, maka sebagian mobil tersebut ada yang rela beli pertamax, karena takut kendaraannya mogok.

Sementara Edo, salah seorang warga Sukajadi mengaku sudah sejak pagi mondar mandir ke sejumlah SPBU untuk mencari pertalite, namun tidak berhasil didapatkannya. "Jadi dari pada mogok saya terpaksa membeli pertamax sebanyak Rp100 ribu," sesalnya.

Dia berharap masalah terlambatnya suplay pertalite dan dexlite ini bisa segera diatasi, sehingga warga tidak kesulitan lagi membelinya di SPBU. "Mati jugo kalu beli pertamax terus," tandasnya.

Sementara pihak pertamina sendiri sampai berita ini diturunkan tidak ada yang berhasil dikonfirmasi. Pesan WA yang dikirim wartawan ke pejabat terkait sama sekali tidak dibalas. (len)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan