Polisi Periksa 15 Saksi Terkait Konten Rendang Willie Salim : Warga Palembang Minta Keadilan Nama Baik !

Reporter: Romi |

Editor: Dahlia |

Kamis , 17 Apr 2025 - 16:39

Tangkapan layar Willie Saling saat memasak rendang di Kota Palembang.-Foto : Istimewa-

KORANPALPOS.COM - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Palembang, Sumatera Selatan, telah memanggil dan memeriksa sebanyak 15 orang saksi terkait kasus viralnya video konten memasak rendang oleh kreator konten asal Jakarta, Willie Salim, yang dilakukan di halaman Benteng Kuto Besak (BKB).

Konten tersebut dinilai menyinggung dan mencoreng citra warga Palembang.

Pemanggilan ini dilakukan menyusul laporan dari sejumlah masyarakat yang merasa dirugikan secara moral dan citra daerah akibat tayangan video tersebut yang viral di berbagai platform media sosial.

“Kami sudah melakukan pemanggilan terhadap saksi, sejauh ini sudah ada 15 orang yang telah kami periksa untuk dimintai keterangan,” ujar Plt. Kasubag Humas Polrestabes Palembang, Ipda Toto, Kamis (17/4).

Menurut Toto, proses penyelidikan masih berlangsung dan pihaknya masih mengumpulkan keterangan tambahan, termasuk dari pihak-pihak yang hadir saat kejadian berlangsung pada 18 Maret 2025 lalu.

Selain itu, polisi juga menelusuri jejak digital untuk mendalami niat serta dampak dari konten yang dibuat Willie Salim.

“Saat ini status Willie Salim masih sebagai terlapor, belum ada penetapan tersangka. Kita masih dalam tahap klarifikasi dan pengumpulan bukti,” ujarnya.

Kasus ini bermula saat Willie Salim, seorang konten kreator dengan jutaan pengikut di media sosial, membuat konten memasak rendang dalam jumlah besar disebut sekitar 200 kilogram di ruang terbuka BKB, ikon wisata Kota Palembang.

Dalam narasinya, rendang tersebut dimasak untuk dibagikan kepada warga secara gratis sebagai bentuk kegiatan sosial.

Namun dalam video tersebut, Willie terekam meninggalkan lokasi selama beberapa menit dengan alasan ke toilet.

polisi periksa 15 saksi terkait konten rendang willie salim : warga palembang minta keadilan nama baik !                            koranpalpos.com - kepolisian resor kota besar (polrestabes) palembang, sumatera selatan, telah memanggil dan memeriksa sebanyak 15 orang saksi terkait kasus viralnya video konten memasak rendang oleh kreator konten asal jakarta, willie salim, yang dilakukan di halaman benteng kuto besak (bkb).
konten tersebut dinilai menyinggung dan mencoreng citra warga palembang.
pemanggilan ini dilakukan menyusul laporan dari sejumlah masyarakat yang merasa dirugikan secara moral dan citra daerah akibat tayangan video tersebut yang viral di berbagai platform media sosial.
“kami sudah melakukan pemanggilan terhadap saksi, sejauh ini sudah ada 15 orang yang telah kami periksa untuk dimintai keterangan,” ujar plt. kasubag humas polrestabes palembang, ipda toto, kamis (17/4).
baca juga:bidik korupsi dana hibah pmi rp 2 miliar : kejari ogan ilir periksa belasan saksi !
baca juga:mantan wakil wali kota palembang dan suami tersangka korupsi dana pmi : begini kronologis lengkap kasusnya !
menurut toto, proses penyelidikan masih berlangsung dan pihaknya masih mengumpulkan keterangan tambahan, termasuk dari pihak-pihak yang hadir saat kejadian berlangsung pada 18 maret 2025 lalu.
selain itu, polisi juga menelusuri jejak digital untuk mendalami niat serta dampak dari konten yang dibuat willie salim.
“saat ini status willie salim masih sebagai terlapor, belum ada penetapan tersangka. kita masih dalam tahap klarifikasi dan pengumpulan bukti,” ujarnya.
kasus ini bermula saat willie salim, seorang konten kreator dengan jutaan pengikut di media sosial, membuat konten memasak rendang dalam jumlah besar disebut sekitar 200 kilogram di ruang terbuka bkb, ikon wisata kota palembang.
baca juga:perahu getek terbalik dihantam arus : dua lansia masih belum ditemukan ! 
baca juga:sumur ilegal di keluang kembali terbakar : polisi tegaskan proses hukum tetap jalan !
dalam narasinya, rendang tersebut dimasak untuk dibagikan kepada warga secara gratis sebagai bentuk kegiatan sosial.
namun dalam video tersebut, willie terekam meninggalkan lokasi selama beberapa menit dengan alasan ke toilet.
saat kembali, ia memperlihatkan reaksi terkejut karena makanan yang ia siapkan telah habis diambil warga.
momen ini kemudian diunggah di akun media sosialnya dan menjadi viral.
baca juga:bobi candra divonis 4 tahun, jpu resmi ajundkan banding
baca juga:waspada! marak pencurian motor di lubuklinggau, tiga karyawan minimarket jadi korban berturut-turut
sayangnya, alih-alih menuai pujian, konten tersebut memantik reaksi negatif dari warganet.
banyak netizen menyudutkan warga palembang, menuduh mereka serakah, tidak tertib, dan tidak menghargai niat baik konten kreator.
viralnya konten tersebut menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat palembang.
sejumlah tokoh masyarakat, aktivis media sosial, dan warga sipil menyuarakan keberatan atas cara penyajian video yang dinilai tidak mencerminkan fakta sebenarnya.
“kami kecewa karena konten tersebut menggiring opini publik bahwa warga palembang tidak tahu etika. padahal, dari informasi yang kami terima, tidak ada pengaturan pembagian, dan konten itu sengaja dibuat untuk viral,” kata andika pratama, salah satu warga yang ikut dalam aksi protes damai di kawasan kambang iwak.
warga menilai video tersebut berpotensi merusak citra palembang yang selama ini dikenal sebagai kota yang menjunjung tinggi nilai-nilai kekerabatan, budaya melayu, dan adat bersantun.
“jangan sampai kota ini dicap buruk karena narasi sepihak. apalagi benteng kuto besak itu tempat bersejarah, bukan sembarang lokasi eksperimen konten,” tegas  maryati, warga palembang.
kepolisian mengaku masih mendalami tujuan serta proses pembuatan konten tersebut.
apakah ada unsur kesengajaan dalam menyusun narasi, serta siapa saja pihak yang terlibat dalam skenario tersebut.
pihaknya juga masih menunggu hasil klarifikasi dari pihak willie salim yang dijadwalkan akan dipanggil dalam waktu dekat.
“kami akan melihat apakah ada motif tertentu di balik konten tersebut, apakah murni hiburan, edukasi, atau justru mengandung unsur provokasi sosial,” jelas ipda toto.
hingga kini, willie salim belum memberikan pernyataan resmi secara langsung kepada media.
namun dalam salah satu video klarifikasinya, ia menyebut tidak ada niat untuk menyudutkan warga palembang dan meminta maaf jika konten tersebut menimbulkan kegaduhan.
kasus ini menjadi pelajaran penting akan pentingnya tanggung jawab sosial bagi para konten kreator.
di era digital, satu unggahan bisa berdampak luas dan membentuk persepsi publik dalam sekejap. masyarakat berharap, kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.
“kami tidak ingin ada kriminalisasi, tapi setidaknya ada klarifikasi resmi dan permintaan maaf yang proporsional. nama baik warga palembang harus dijaga,” tutup andika pratama.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 3 Mei 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan