Kue Pukis: Cita Rasa Legendaris dari Pinggir Jalan yang Tetap Eksis di Tengah Modernisasi

Siapa di sini yang nggak bisa nolak aroma dan rasa khasnya?-foto:instagram@kueresepinspirasi-
KULINER,KORANPALPOS.COM — Di tengah maraknya makanan kekinian yang berlomba-lomba hadir dengan tampilan estetik dan rasa internasional, kue pukis tetap menjadi primadona yang tidak tergantikan bagi banyak masyarakat Indonesia. Kue tradisional yang satu ini berhasil mempertahankan eksistensinya sebagai jajanan favorit lintas generasi.
Kue pukis dikenal dengan teksturnya yang lembut, manis, dan sedikit kenyal.
Dibuat dari adonan tepung terigu, santan, telur, dan ragi, kue ini dipanggang dalam cetakan setengah lingkaran khas yang menyerupai loyang martabak mini.
BACA JUGA:Sup Sawi Asin: Hidangan Sehat yang Menghangatkan Tubuh di Musim Hujan
BACA JUGA:Kenapa Makanan Bersantan Cepat Basi? Yuk, Mari Simak Penjelasannya!
Di atas permukaannya, beragam topping seperti keju parut, cokelat meses, kacang, hingga tape, memberikan variasi rasa yang menggoda.
Meskipun tak banyak catatan sejarah tertulis mengenai asal muasal kue pukis, beberapa sumber menyebutkan bahwa kue ini berasal dari daerah Banyumas, Jawa Tengah.
Di wilayah ini, kue pukis menjadi sajian khas yang sering dijumpai di pasar tradisional maupun acara keluarga.
BACA JUGA:Bihun Kari Ayam Perpaduan Lezat Rempah dan Kelezatan Nusantara yang Semakin Digemari
BACA JUGA:Bakso Udang Inovasi Kuliner Lezat yang Makin Digemari Masyarakat
Menurut Budiyanto (58), penjual kue pukis legendaris di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, resep pukis miliknya sudah diturunkan dari kakeknya sejak tahun 1960-an.
“Dulu belum banyak yang jual. Sekarang makin banyak saingan, tapi pelanggan saya tetap setia karena rasanya otentik,” ujarnya bangga.
Membuat kue pukis terlihat sederhana, namun membutuhkan teknik dan ketelatenan agar menghasilkan tekstur yang sempurna.
BACA JUGA:Dari Tomat Merah sampai Heirloom: Yuk, Kenalan dengan 8 Jenis Tomat!