Titiek Puspa, Ibu dan Eyang Lintas Generasi Musik Indonesia

Titiek Puspa.-Foto : ANTARA -

KORANPALPOS.COM -  "Saya mau nangis, (tidak) tahunya ada banyak orang di sini.

Tadinya, aku sendirian, habis kecetit (keseleo), maklum sudah nenek-nenek.

Jadi, tidak bisa jalan.

Maafkan, ya," kata Titiek Puspa sambil menunjuk pinggangnya, saat festival musik Synchronize Fest 2024 di Jakarta, Sabtu 5 Oktober 2024 yang lalu.

"Tapi, I love you," kata Titiek Puspa.

BACA JUGA:Kabar Duka ! Titiek Puspa, Legenda Musik Indonesia Wafat di Usia 87 Tahun

BACA JUGA:Dewi Yull Hadiri Pemakaman Ray Sahetapy

Generasi yang tumbuh besar pada era 80-90an memanggil Sudarwati, kelahiran 1 November 1937, sebagai Eyang Titiek, sementara mereka yang lebih dewasa memanggil dia Ibu atau Tante Titiek.

Penyanyi Anggun C. Sasmi, dalam unggahan di media sosial untuk mengenang sang legenda, memanggil Titiek Puspa sebagai Ibu Musik.

Memang benar demikian, sejak ikut kontes Bintang Radio RRI tahun 50an, Titiek Puspa aktif bermusik sampai akhir hayatnya.

Pada masa awal berkarier di dunia musik, dia sempat dikenal dengan nama Sumarti sebelum menggunakan nama panggungnya yang abadi hingga hari ini, Titiek Puspa, yang adalah pemberian Presiden RI Soekarno sekitar tahun 50an.

BACA JUGA:Kabar Duka ! Aktor Senior Ray Sahetapy Tutup Usia, Meninggalkan Warisan Besar di Dunia Seni Peran

BACA JUGA:Film

Orang tua kita, tumbuh-besar mendengarkan lagu-lagu ciptaan Titiek Puspa di radio, baik yang dia nyanyikan sendiri atau yang dibawakan orang lain, seperti "Doa Ibu", "Pantang Mundur", "Apanya Dong" dan "Marilah Kemari".

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan