Ayam Kecep Hidangan Tradisional yang Tak Pernah Absen dalam Setiap Hajatan

Rasa manis gurihnya, bumbu rempah yang meresap semuanya bikin kangen kampung halaman-foto:Istimewa-
KULNER,KORANPALPOS.COM - Di berbagai daerah di Indonesia, setiap kali ada hajatan seperti pernikahan, khitanan, hingga syukuran, selalu ada satu menu spesial yang menghiasi meja hidangan: ayam kecep.
Hidangan ayam berbumbu khas ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi kuliner Nusantara, khususnya di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Ayam kecep dikenal dengan cita rasa gurih manis yang khas, dipadukan dengan aroma rempah-rempah yang menggugah selera.
BACA JUGA:Kerupuk Mihun Camilan Tradisional yang Kembali Populer di Tengah Gempuran Makanan Modern
BACA JUGA:Kopi: Menyajikan Ragam Rasa dari Setiap Sudut Dunia
Biasanya, ayam dimasak dengan kecap manis, bawang merah, bawang putih, lengkuas, jahe, dan beberapa bumbu rahasia keluarga yang diwariskan secara turun-temurun.
Proses memasaknya pun tidak sembarangan, karena membutuhkan kesabaran dan teknik agar bumbunya benar-benar meresap hingga ke tulang.
Keberadaan ayam kecep dalam acara hajatan bukan sekadar soal rasa. Lebih dari itu, ia menyimpan nilai budaya dan simbol penghormatan kepada tamu yang datang.
BACA JUGA:Pilus Kaplus : Camilan Renyah yang Kian Diminati, Tembus Pasar Nasional
BACA JUGA:Nastar, Si Kue Kering Klasik yang Tak Pernah Absen di Momen Spesial
Dalam masyarakat Jawa, menyajikan ayam kecep dianggap sebagai bentuk penghormatan tuan rumah terhadap para tamu undangan.
Makanan ini juga menjadi simbol kebahagiaan, kemakmuran, dan rasa syukur.
“Kalau hajatan gak ada ayam kecep, rasanya kayak ada yang kurang,” ujar Bu Sri, seorang ibu rumah tangga asal Klaten yang sering menjadi juru masak hajatan di kampungnya.
BACA JUGA:Bubur Ayam Hidangan Sarapan Favorit yang Tak Pernah Lekang oleh Waktu