Eksotisme Bukit Layang : Warisan Leluhur di Antara Dua Sungai yang Menjadi Pusat Spiritualitas !

Bukit Layang Musi Rawas Utara.-Foto : Istimewa-
KORANPALPOS.COM - Terletak di antara dua aliran sungai besar dan hamparan dataran rendah yang subur, Bukit Layang menjadi saksi bisu sejarah awal mula kehidupan masyarakat kuno yang tersebar hingga kini di tiga provinsi: Bengkulu, Sumatera Selatan, dan Jambi.
Lebih dari sekadar lanskap geografis, Bukit Layang adalah simbol kesatuan, spiritualitas, dan warisan budaya yang mendalam dari para leluhur.
Dalam catatan tutur lisan masyarakat adat, Bukit Layang bukanlah tempat biasa.
Ia merupakan pusat permukiman awal yang dihuni oleh empat tokoh utama: Kerio Agung, Kerio Gonjong, Kerio Peniking (atau Pengiking), dan Raden Kecik.
BACA JUGA:Menyusuri Keindahan Air Terjun Water Blue : Surga Tersembunyi di Kabupaten Lahat !
BACA JUGA:Jaraknya 30 Menit dari Palembang : Permata Alam Ini Cocok untuk Liburan Keluarga !
Dari keempat figur inilah lahir generasi penerus yang kemudian tersebar membentuk komunitas-komunitas adat yang berakar kuat hingga hari ini.
Secara geografis, Bukit Layang menempati posisi strategis dan unik.
Ia dikelilingi oleh dua aliran sungai yang mengapit dari kiri dan kanan, mengalir tenang melewati kaki bukit hingga ke lembah subur di sekitarnya.
Dataran rendah ini sejak dahulu dikenal sangat produktif, mendukung pertanian dan pemukiman yang makmur.
BACA JUGA:Menjelajahi Jalanan dengan Gaya : Chinchilla 500, Perpaduan Estetika dan Performa
BACA JUGA:Taman Bunga Baturaja : Surga Rekreasi Keluarga dengan Keindahan Alam yang Wajib Dikunjungi !
Keberadaan dua sungai ini tidak hanya penting secara ekologis, tetapi juga memiliki makna spiritual dan kosmologis dalam kepercayaan masyarakat.
Aliran air diyakini sebagai lambang kehidupan, dan bukit yang berada di antara keduanya menjadi pusat energi, semacam poros dunia (axis mundi) dalam kepercayaan lokal.