Ingat ! Puasa Qadha Ramadhan Harus Didahulukan dari Puasa Syawal

Sejumlah warga berbuka puasa di Masjid Agung Al Azhar, Jakarta, Sabtu (16/3/2024)-FOTO : ANTARA-

KORANPALPOS.COM - Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta mengingatkan umat Muslim bahwa menunaikan puasa qadha (pengganti) Ramadhan harus didahulukan dari puasa Syawal mengingat ketentuan hukumnya dalam Islam.

Puasa Syawal bersifat sunah, sementara mengganti puasa yang tertinggal selama bulan Ramadhan adalah kewajiban bagi mereka yang berhalangan, seperti perempuan yang mengalami haid atau individu yang sakit dan tidak bisa berpuasa.

"Sangat penting untuk mendahulukan hal yang wajib," ujar Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) DKI Jakarta, Adib,  Selasa 1 April 2025.

BACA JUGA:Tak Hanya Spiritual, Puasa Juga Perkuat Kesehatan Otak dan Emosi

BACA JUGA:Kalori Berlebih Pemicu Naiknya Berat Badan saat Puasa

Ia menegaskan bahwa Muslim yang memiliki utang puasa wajib menggantinya terlebih dahulu sebelum melaksanakan puasa Syawal.

Muslim yang mengganti puasa Ramadhan di bulan Syawal juga mendapatkan dua pahala sekaligus.

"Dua sekaligus, pahala mengganti puasa di bulan Ramadhan sebagai puasa wajib dan karena bertepatan juga dengan Syawal, maka kita juga dapat pahala sunah untuk puasa Syawal. Tapi niatnya tetap untuk mengganti puasa Ramadhan yang kita tinggalkan," jelas Adib.

BACA JUGA:Mau Pahala Tanpa Batas? Inilah Keistimewaan Puasa Ramadhan!

BACA JUGA:Hidangan Wajib Berbuka Puasa

Setelah semua puasa Ramadhan yang tertinggal diganti, dan masih berada di bulan Syawal, Muslim diperbolehkan melaksanakan puasa sunah Syawal selama enam hari.

Puasa Syawal merupakan salah satu amalan sunah yang dianjurkan bagi umat Islam setelah selesai menjalani ibadah puasa Ramadhan.

Puasa ini bisa diamalkan sejak tanggal 2 Syawal atau setelah Idul Fitri.

BACA JUGA:Bolehkah Pasien Penyakit Ginjal Berpuasa ? Simak Penjelasannya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan