Ingat ! Kurangi Sampah saat Lebaran

Gunung sampah di TPA Sukawinatan Palembang.-Foto : ANTARA -

KORANPALPOS.COM – Indonesia memiliki tradisi yang dilakukan saat merayakan Idul Fitri, setelah melakukan shalat Idul Fitri biasanya keluarga-keluarga di berbagai daerah berkumpul untuk menyantap jamuan setelah sebulan berpuasa.

Tradisi tersebut sudah berjalan turun-temurun untuk menjalin keakraban antara sanak saudara di kampung halaman.

Namun, tradisi tersebut tidak hanya berperan dalam meningkatkan relasi antara anggota keluarga, tapi juga berpotensi meningkatkan sampah organik dari sisa makanan atau yang dikenal juga dengan istilah food waste.

Tidak main-main, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) memperkirakan sekitar 73,24 juta kilogram sampah, atau sekitar 73,24 ribu ton, berpotensi dihasilkan selama masa mudik dan libur Lebaran 2025.

BACA JUGA:H-2 : Puncak Arus Mudik 2025 di Pelabuhan Bakauheni Tak Sesuai Prediksi !

BACA JUGA:Arus Mudik di Jalinsum Prabumulih-Palembang Dipadati Kendaraan Pemudik

Berdasarkan prediksi Kementerian Perhubungan bahwa 146,8 juta orang akan mudik pada tahun ini.

Jumlah itu sejalan dengan proyeksi peningkatan sampah sisa makanan selama masa puasa, yang diperkirakan naik 10 sampai 20 persen.

Hal itu dapat terlihat dari peningkatan sampah yang dihasilkan di rest area.

Sebagai contoh, menurut data pengelola Rest Area KM 57 yang terletak di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, jumlah sampah yang diangkut dari kawasan itu meningkat.

BACA JUGA: Awas! Produk Kedaluwarsa Jelang Lebaran Beredar

BACA JUGA:Amalan Malam Lailatul Qadr: Keutamaan dan Cara Meraihnya

Dari hari-hari biasa dapat diangkut dengan 2 truk per hari, dalam beberapa hari terakhir jelang puncak mudik sampah yang diangkut 5 truk setiap harinya.

Tantangan tidak hanya hadir dari potensi peningkatan sampah, tapi juga lokasi sampah itu ditimbulkan yaitu di daerah-daerah lokasi mudik yang kemungkinan belum mumpuni menghadapi lonjakan sampah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan