DPR : RUU Pemilu Libatkan Partisipasi Publik Secara Luas

Tangkapan layar - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Zulfikar Arse Sadikin saat berbicara dalam Seminar "Urgensi Revisi UU Pemilu dalam Upaya Perbaikan Sistem Pemilu" yang diikuti secara daring di Jakarta-Foto: Antara-
BACA JUGA:Manuver dan Menembak dengan Helikoter Fennec
RUU Pemilu diketahui masuk sebagai Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas Tahun 2025. RUU Pemilu diusulkan oleh Badan Legislasi (Baleg) DPR RI.
Sebelumnya, Kamis (6/2), Wakil Ketua Badan Legislasi DPR RI Ahmad Doli Kurnia mengatakan bahwa penyusunan RUU Pemilu akan dibahas dari awal dan bukan bersifat RUU operan atau carry over dari periode sebelumnya.
Doli menjelaskan bahwa situasi politik dan materi yang akan dibahas meliputi sejumlah putusan MK, termasuk di antaranya putusan terkait ambang batas persyaratan pencalonan dan syarat usia.
BACA JUGA:Presiden Panggil Menko AHY dan Sejumlah Menteri
BACA JUGA:Membiakkan Visi Presiden RI Melalui Pembekalan untuk Kepala Daerah
Selain itu, dia pun mengusulkan aturan tentang partai politik juga dibahas sekaligus dalam RUU tersebut.
Maka dari itu, menurut Doli, RUU tersebut diusulkan untuk bersifat paket atau kodifikasi. (ant)