Membiakkan Visi Presiden RI Melalui Pembekalan untuk Kepala Daerah

Presiden Prabowo Subianto menyapa warga saat meninggalkan Akademi Militer usai memimpin kegiatan pembekalan, rapat kerja dan retreat, Kabinet Merah Putih 2024-2029 di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah-Foto: Antara-

KORANPALPOS.COM - Agenda pertemuan antara Presiden dengan seluruh kepala daerah dari berbagai tingkatan sebetulnya sudah lazim terjadi dalam setiap periode pemerintahan.

Biasanya Presiden bertemu dengan seluruh kepala daerah dalam kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas). Salah satunya, seperti yang sudah digelar pada 7 November 2024 di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Namun pada 2025 ini, terdapat wacana pembaruan dalam model pertemuan Presiden dengan para kepala daerah itu, yakni melalui pembekalan atau retret yang bakal digelar di Akademi Militer selama berhari-hari.

BACA JUGA:Gerindra Maklumi Aksi ‘Indonesia Gelap’ : Ini Alasannya !

BACA JUGA:Ini Atensi Khusus untuk Kepala Daerah Dalam Retret

Selayaknya kegiatan orientasi siswa, para kepala daerah itu pun bakal mengenal lebih dekat pemerintah pusat yang saat ini tengah dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto, beserta langgamnya.

Kepala daerah yang akan mengikuti pembekalan tersebut bukan biasa-biasa saja, karena mereka adalah kepala daerah terpilih dalam Pilkada 2024, baik yang baru akan menjabat maupun petahana.

Rencananya, pembekalan kepala daerah akan digelar pada 21-28 Februari 2025 setelah pelantikan serentak pada 20 Februari 2025. Diperkirakan ada sebanyak 481 bupati dan wali kota, serta 33 gubernur yang akan ikut dalam pembekalan di kompleks militer tersebut.

BACA JUGA:KSAD Instruksikan Jajaran TNI AD Sukseskan Program MBG

BACA JUGA:DPR Minta Segera Eksekusi Program-program Kerakyatan

Sebelumnya pemerintah pusat pun sudah menggelar pembekalan atau retret bagi seluruh anggota kabinetnya, mulai dari menteri hingga kepala lembaga.

Mungkin semua materi yang disampaikan pada retret kabinet itu lebih mudah tersampaikan karena menteri hingga kepala lembaga berjumlah sedikit dan berstatus sebagai "pembantu" presiden.

Berbeda dengan retret untuk kepala daerah yang berjumlah lebih dari 500 orang. Selain itu, mereka pun terpilih bukan karena kehendak Presiden, melainkan karena kehendak rakyat.

BACA JUGA:Teddy-Marjito Siapkan Fisik Sehat Jelang Pelantikan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan