Pemilih Bimbang : Penentu Jalannya Pilpres 2024
Wasisto Raharjo Jati.-FOTO : ANTARA-
JAKARTA - Pemilu Presiden 2024 di Indonesia diprediksi akan menjadi panggung pertarungan sengit antara calon-calon presiden dan wakil presiden.
Namun, menurut peneliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati, suara dari para pemilih bimbang, atau yang sering disebut sebagai undecided voters, akan menjadi penentu jalannya Pilpres 2024, baik berlangsung satu putaran atau dua putaran.
Wasisto Raharjo Jati menyatakan, "Saya menyoroti persentase pemilih bimbang itu akan menjadi penentu jalannya pemilu presiden mendatang, apakah akan tetap dua putaran atau mungkin berpotensi satu putaran."
BACA JUGA:Vidio Ajak Warga Memilih Calon Tertentu Viral, Bawaslu Ogan Ilir Akhirnya Periksa Kades AP
BACA JUGA:Mawardi Optimis, Prabowo-Gibran Raih Kemenangan Gemilang di Sumsel, 60 Persen Suara
Pernyataan ini muncul ketika menanggapi hasil survei nasional oleh Forum Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia, yang menunjukkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. memiliki peluang paling besar untuk masuk ke putaran kedua Pilpres 2024.
Meskipun persentase pemilih bimbang relatif kecil, sekitar 6-7 persen, Wasisto menekankan bahwa segmen ini akan menjadi fokus utama para pasangan calon.
"Paling tidak, segmen ini akan diperebutkan oleh semua pasangan calon," katanya.
BACA JUGA:OKU Timur Peringkat 6 Nasional Rawan Politik Uang, Ketua Bawaslu Sebut Data Lama
BACA JUGA:Bawaslu Ingatkan KPU Awasi Distribusi Logistik Pemilu
Menurutnya, hasil survei yang menempatkan dua pasangan calon presiden dan wakil presiden di putaran kedua masih akan terus berkembang.
Faktor lain yang dapat memengaruhi pemilih bimbang adalah tiga kali debat capres/cawapres yang akan dihelat oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Debat ini berpotensi memengaruhi pemilih yang belum menentukan pilihan mereka.
"Pandangan umum terkait dengan hasil survei ini tentu masih akan terus berkembang dinamikanya," ujarnya.