Korban Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur Mencapai 10 Orang : Warga Mengungsi !

Sejumlah pengungsi diungsikan ke lokasi penampungan di kecamatan Titehena akibat erupsi gunung Lewotobi Laki-Laki-FOTO : ANTARA-

KORANPALPOS.COM - Tragedi terjadi di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), di mana letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki pada Senin dini hari, 4 November, menyebabkan korban jiwa hingga mencapai 10 orang.

Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur, para korban tersebut ditemukan tertimbun reruntuhan bangunan dan material vulkanik di sekitar kawasan lereng gunung.

Kepala BPBD Flores Timur, Fredy Moat Aeng, mengonfirmasi bahwa seluruh korban telah dievakuasi dari puing-puing bangunan yang hancur.

BACA JUGA:Erupsi Gunung Semeru : Aktivitas Vulkanik yang Meningkat di Jawa Timur !

BACA JUGA:Gunung Semeru Erupsi dengan Letusan Teramati hingga 1 Kilometer

"Jumlah korban meninggal akibat letusan Gunung Lewotobi sebanyak 10 orang. Proses evakuasi terus berlanjut, namun kami masih berfokus untuk menyisir puing-puing bangunan yang tertimpa batu-batu besar dari puncak gunung," ujarnya. 

Menurut Fredy, penyebab utama korban meninggal adalah tertimpa bongkahan batu besar yang jatuh dari puncak gunung, menembus atap-atap rumah warga yang berada di kaki gunung.

"Sebagian besar korban terluka parah hingga meninggal karena bongkahan batu langsung mengenai bangunan dan para korban yang berada di dalamnya," tambahnya.

BACA JUGA:Badan Geologi Imbau Waspada, Pendakian Gunung Dempo Dihentikan Sementara Akibat Erupsi

BACA JUGA:Gunung Dempo Masih Berstatus Waspada : Fenomena Perubahan Warna Kawah dan Aktivitas Gempa Meningkat !

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki terjadi pada dini hari sekitar pukul 02.48 WITA dengan semburan material vulkanik berupa batu besar dan abu yang meluas hingga ke pemukiman.

Berdasarkan pantauan visual dan data dari seismograf Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi terekam dengan amplitudo maksimum 17 milimeter, berdurasi sekitar tiga menit lima detik.

Kepala PVMBG, P. Hadi Wijaya, menjelaskan bahwa Gunung Lewotobi telah menunjukkan peningkatan aktivitas sejak 23 Oktober hingga awal November.

BACA JUGA:Ratusan Pengungsi Gunung Ruang Dievakuasi Menggunakan KRI Kakap

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan