35 Persen Produk Ilegal Masih Kuasai Pasar Domestik : Hambat Pertumbuhan Ekonomi !

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (ketiga dari kanan) dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Senin (30/9/2024).-FOTO : ANTARA-

Kemendag dan BPOM terus melakukan pengawasan dan penindakan di lapangan untuk meminimalisir peredaran barang-barang yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Program Presiden Terpilih Prabowo Subianto menargetkan peningkatan pertumbuhan ekonomi hingga delapan persen dan menaikkan tax ratio, salah satu indikator yang mencerminkan rasio penerimaan pajak terhadap produk domestik bruto (PDB).

Untuk mencapai target tersebut, langkah awal yang diusulkan adalah mengurangi dominasi produk ilegal yang masih beredar di pasar nasional.

Selain meningkatkan pengawasan terhadap produk ilegal, pemerintah juga berencana untuk memperketat aturan impor serta memperkuat industri dalam negeri agar lebih kompetitif.

Dalam jangka panjang, diharapkan produk lokal dapat mendominasi pasar domestik, sekaligus membuka peluang ekspor yang lebih besar.

Prabowo Subianto juga menegaskan pentingnya reformasi birokrasi di berbagai lembaga pemerintah yang terlibat dalam pengawasan produk impor ilegal.

"Jika kita dapat memberantas produk ilegal, kita bukan hanya melindungi konsumen dan industri dalam negeri, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan," kata Prabowo dalam salah satu pidatonya.

Berbagai kalangan menyambut baik upaya pemerintah dalam menekan peredaran produk ilegal.

Para pelaku industri dalam negeri berharap dengan semakin berkurangnya produk ilegal di pasar, mereka dapat lebih bersaing secara adil dan sehat.

Selain itu, konsumen juga berharap mendapatkan produk-produk yang lebih berkualitas dan aman untuk digunakan.

Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, industri, dan masyarakat, diharapkan Indonesia dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi serta menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih sehat dan kompetitif.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan