Keluarga Menduga Sri Erni Meninggal di Suriah Akibat Dianiaya Majikan : Tuntut Pemulangan Jenazah !

Bambang (keponakan korban) saat menunjukkan foto Sri Erni Juniarti (40) warga Kampung/Desa Cimaja, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat semasa hidupnya. Sri merupakan pekerja migran yang dikabakarkan meninggal dunia di Suriah.-Foto : Antara-

KORANPALPOS.COM - Kematian tragis seorang pekerja migran, Sri Erni Juniarti (40), asal Kampung Cimaja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, di Suriah, telah meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabatnya.

Keluarga menduga kematian Sri bukan disebabkan oleh kecelakaan kerja seperti yang dilaporkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus, tetapi karena penyiksaan fisik yang dialaminya dari majikannya.

Bambang Permadi, keponakan Sri, menyampaikan kepada wartawan bahwa sebelum Sri dikabarkan meninggal dunia, ia sempat menelepon dan mengeluhkan perlakuan buruk yang dialaminya di tempat kerjanya di Suriah.

BACA JUGA:Baznas Serahkan Bantuan Rp120 Juta untuk Pemulangan Jenazah TKI Asal Gelumbang

BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Tinjau Kesiapan BPBD Muba Antisipasi Karhutla dan Bencana Banjir

Dalam percakapan terakhir yang terjadi pada Sabtu, 14 September 2024, Sri bercerita bahwa ia baru saja mengalami kekerasan fisik oleh majikannya.

Menurut Bambang, Sri menceritakan bagaimana majikannya memukul kepalanya menggunakan panci hingga berdarah hanya karena kesalahan kecil.

“Dia bilang kepala sudah berdarah karena dipukul, tetapi tidak dibawa ke dokter, malah disuruh terus bekerja. Saya sangat khawatir, tetapi Sri mengatakan tidak ada yang bisa ia lakukan karena takut dihukum lebih parah,” ungkap Bambang.

BACA JUGA:Pj Gubernur Sumatera Selatan Apresiasi Berbagai Capaian Kabupaten Muba di Usianya ke-68 Tahun

BACA JUGA:Aksi Koboi di Pabrik Kelapa Sawit : Anggota Polsek Talang Ubi Kena Tembak, Pelaku Kabur ke Hutan !

Sri, yang bekerja sebagai pekerja migran sejak tahun 2022, mengaku kepada Bambang bahwa ini bukan pertama kalinya ia mengalami kekerasan dari majikannya.

Namun, ia selalu menyembunyikan penderitaannya dari keluarganya, terutama dari suami dan tiga anaknya, karena tidak ingin membuat mereka khawatir.

“Sabtu malam itu ternyata percakapan terakhir kami. Lima hari kemudian, pada Kamis, 19 September, kami menerima kabar dari KBRI bahwa Sri telah meninggal dunia,” ujar Bambang dengan nada sedih.

BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Masuk Kategori Pemimpin Inspiratif Terbaik Indonesia

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan