4 Kota Paling Rapi dan Indah di Sumatera Selatan 2024 : Mengapa Lubuklinggau tidak Termasuk ?

Reporter: Maryati |

Editor: Robiansyah |

Rabu , 28 Aug 2024 - 08:36

4 kota paling rapi dan indah di Sumatera Selatan meliputi : Sekayu, Lahat, Muaraenim, dan Martapura-Foto : Dokumen Palpos-

Sekayu, ibu kota Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), meraih Piala Adipura untuk kategori Kota Kecil Terbersih ke-14 kalinya.

Penilaian Adipura mencakup aspek kebersihan, keteduhan kota, dan pengendalian pencemaran.

Lokasi pemantauan meliputi perumahan, fasilitas perkotaan, transportasi, perairan terbuka, sanitasi, dan pantai wisata.

Keberhasilan Sekayu dalam meraih Piala Adipura berkat perilaku masyarakat yang tertib dalam menjaga kebersihan dan penghijauan kota.

2. Kota Martapura, Kabupaten OKU Timur

Kota Martapura, ibu kota Kabupaten OKU Timur, meraih Anugerah Adipura tahun 2023 untuk kategori Kota Kecil.

Bupati OKU Timur Ir H Lanosin MT mengungkapkan bahwa penghargaan ini adalah prestasi tingkat kedua setelah Adipura Kencana, dan hanya empat kabupaten/kota di Sumatera Selatan yang meraihnya.

Keberhasilan ini mencerminkan sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, dengan fokus pada pengelolaan sampah dan peningkatan ruang terbuka hijau.

3. Kota Muaraenim, Kabupaten Muara Enim

Muara Enim, kota yang dikenal dengan konsistensinya dalam pengelolaan lingkungan, kembali meraih Piala Adipura untuk ke-14 kalinya berturut-turut dengan kategori Kota Kecil Terbersih.

Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah pusat atas pengelolaan dan penataan lingkungan perkotaan yang baik, bersih, dan teduh.

Muara Enim terus menunjukkan konsistensinya dengan inovasi di bidang lingkungan hidup, termasuk pemanfaatan limbah sampah menjadi sumber energi alternatif.

4 kota paling rapi dan indah di sumatera selatan 2024 : mengapa lubuklinggau tidak termasuk ?                            palembang, koranpalpos.com – 4 kota di provinsi sumatera selatan ini layak huni dan dikenal akan kebersihan dan keindahannya.
terminologi kota layak huni sebagai istilah yang menggambarkan sebuah lingkungan dan suasana kota yang nyaman sebagai tempat tinggal dan sebagai tempat untuk beraktivitas.
beberapa aspek pendukung meliputi fasilitas perkotaan, prasarana, tata ruang, dan  aspek non fisik seperti hubungan sosial, aktivitas ekonomi, dan lainnya.
baca juga:6 kabupaten paling sunyi di sumatera selatan 2024 : menemukan ketenangan di ujung pulau sumatera !
baca juga:5 kabupaten dengan populasi sapi terbanyak di sumatera selatan 2024 : menuju swasembada daging sapi 2025 !
salah satu penilaian apakah kota tersebut rapi dan indah adalah di bidang kebersihan dan pengelolaan lingkungan.
di indonesia ada lembaga yang menilai kebersihan lingkungan tersebut, yakni kementrian lingkungan hidup dan kehutanan (klhk).
setiap tahun kota-kota di indonesia termasuk sumatera selatan mendapatkan piala adipura sebagai penghargan atas prestasi dalam menjaga kualitas lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan warga.
baca juga: 4 kabupaten dan kota penghasil sayur kubis terbanyak di sumatera selatan : juaranya pagaralam !
baca juga:5 kabupaten penghasil cabai terbesar di sumatera selatan 2024 : juaranya bukan banyuasin !
namun, meskipun ada banyak kota di sumatera selatan yang berusaha keras untuk meraih penghargaan ini, tidak semua kota berhasil meraihnya, termasuk lubuklinggau.
berikut adalah ulasan mengenai 4 kota rapih dan indah di sumatera selatan yang mendapat piala adipura dari klhk :
1. kota sekayu, kabupaten musi banyuasin 
baca juga:10 kota dengan biaya hidup murah di indonesia : pilihan ekonomis untuk pekerja dan pelajar !
baca juga:9 kota dengan biaya hidup termahal di indonesia 2024 : bisa mencapai hampir 15 juta rupiah per bulan !
sekayu, ibu kota kabupaten musi banyuasin (muba), meraih piala adipura untuk kategori kota kecil terbersih ke-14 kalinya.
penilaian adipura mencakup aspek kebersihan, keteduhan kota, dan pengendalian pencemaran.
lokasi pemantauan meliputi perumahan, fasilitas perkotaan, transportasi, perairan terbuka, sanitasi, dan pantai wisata.
baca juga:6 kabupaten penghasil karet terbesar di sumatera selatan 2024 : fakta dan data terbaru !
baca juga:7 kota paling nyaman jadi tempat tinggal di indonesia 2024 : juaranya bukan bandung ! 
keberhasilan sekayu dalam meraih piala adipura berkat perilaku masyarakat yang tertib dalam menjaga kebersihan dan penghijauan kota.
2. kota martapura, kabupaten oku timur
kota martapura, ibu kota kabupaten oku timur, meraih anugerah adipura tahun 2023 untuk kategori kota kecil.
bupati oku timur ir h lanosin mt mengungkapkan bahwa penghargaan ini adalah prestasi tingkat kedua setelah adipura kencana, dan hanya empat kabupaten/kota di sumatera selatan yang meraihnya.
keberhasilan ini mencerminkan sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, dengan fokus pada pengelolaan sampah dan peningkatan ruang terbuka hijau.
3. kota muaraenim, kabupaten muara enim
muara enim, kota yang dikenal dengan konsistensinya dalam pengelolaan lingkungan, kembali meraih piala adipura untuk ke-14 kalinya berturut-turut dengan kategori kota kecil terbersih.
penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah pusat atas pengelolaan dan penataan lingkungan perkotaan yang baik, bersih, dan teduh.
muara enim terus menunjukkan konsistensinya dengan inovasi di bidang lingkungan hidup, termasuk pemanfaatan limbah sampah menjadi sumber energi alternatif.
4. kota lahat, kabupaten lahat
kota lahat meraih piala adipura ke-10 dengan kategori kota sedang di indonesia.
piala adipura ini merupakan hasil dari kerja keras dan kolaborasi antara pemkab lahat, petugas kebersihan, masyarakat, komunitas, dan berbagai gerakan kebersihan.
siti nurbaya bakar, menteri lhk ri, menekankan bahwa adipura merupakan penghargaan untuk kota yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
mengapa lubuklinggau tidak termasuk?
lubuklinggau, meskipun merupakan salah satu kota di sumatera selatan, tidak berhasil meraih piala adipura pada tahun 2023.
beberapa faktor dapat menjadi penyebab ketidakhadiran lubuklinggau dalam daftar kota penerima penghargaan ini:
1. pengelolaan sampah dan kebersihan kota
salah satu kriteria utama penilaian adipura adalah pengelolaan sampah dan kebersihan kota.
lubuklinggau mungkin menghadapi tantangan dalam hal pengelolaan sampah yang efektif dan menjaga kebersihan area publik seperti jalan, taman, dan pasar.
2. ruang terbuka hijau (rth)
penilaian adipura juga mencakup jumlah dan kualitas ruang terbuka hijau. lubuklinggau mungkin belum memenuhi standar yang diharapkan dalam hal penyediaan dan pemeliharaan ruang terbuka hijau yang berkualitas.
3. keteduhan kota dan pengendalian pencemaran
faktor keteduhan kota melalui penanaman pohon dan tanaman hijau, serta pengendalian pencemaran udara dan air juga menjadi bagian dari penilaian.
lubuklinggau mungkin perlu meningkatkan upaya dalam aspek-aspek ini untuk memenuhi kriteria adipura.
4. partisipasi masyarakat dan inovasi
partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan dan pelestarian lingkungan, serta penggunaan teknologi dan inovasi dalam pengelolaan lingkungan, menjadi faktor penting dalam penilaian adipura.
lubuklinggau mungkin perlu lebih meningkatkan partisipasi masyarakat dan menerapkan teknologi hijau.
5. kebijakan dan regulasi lingkungan
penilaian adipura juga mencakup kebijakan pemerintah daerah dalam mendukung pengelolaan lingkungan.
lubuklinggau mungkin perlu memperkuat kebijakan dan regulasi lingkungan untuk meningkatkan hasil penilaian.
piala adipura merupakan penghargaan yang mencerminkan komitmen dan prestasi dalam menjaga kebersihan dan kualitas lingkungan hidup.
keberhasilan kota sekayu, kota martapura, kota muaraenim, dan kota lahat dalam meraih piala adipura menunjukkan bahwa pengelolaan lingkungan dan kebersihan kota dapat mencapai standar tinggi dengan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.
lubuklinggau, meskipun belum meraih piala adipura, tetap memiliki potensi untuk meningkatkan pengelolaan lingkungan dan kebersihan kota.
dengan fokus pada pengelolaan sampah, peningkatan ruang terbuka hijau, keteduhan kota, dan partisipasi masyarakat, lubuklinggau dapat berusaha untuk mencapai standar yang diharapkan dalam penilaian adipura di masa depan.
penghargaan adipura bukan hanya tentang meraih predikat, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman untuk masyarakat.
upaya bersama dari seluruh elemen kota akan membantu mencapai tujuan tersebut dan menjadikan kota-kota di sumatera selatan sebagai contoh dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjuta.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 31 Agustus 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan