Namun demikian, penyerang-penyerang La Roja siap bergerak bagai air bah untuk menyapu benteng lawan.
Hanya saja, mereka mungkin akan kesulitan menembus kiper Giorgi Mamardashvili, yang selama Euro 2024 telah mementahkan 16 dari 17 peluang tepat sasaran lawan-lawan Georgia.
Masih dalam formasi 4-3-3, Luis de la Fuente kemungkinan besar menurunkan sebelas pemain pertama yang lebih kuat dibandingkan dengan saat menghadapi Albania ketika sejumlah pemain kunci diistirahatkan.
Gelandang Manchester City, Rodri, yang selesai menjalani larangan bermain karena akumulasi kartu, akan kembali berperan penting di poros lapangan bersama Fabian Ruiz dan Pedri.
Triumvirat ini menjadi mesin permainan La Roja yang aktif menopang trisula serangan Nico Williams, Alvaro Morata, dan Lamine Yamal.
Meskipun Dani Olmo dan Ferran Torres juga memiliki kapasitas sebagai starter, kemungkinan besar mereka akan dimulai dari bangku cadangan.
Bek tengah Nacho kemungkinan masih absen, sehingga Aymeric Laporte akan diturunkan sebagai pendamping Robin Le Normand di jantung pertahanan untuk melindungi kiper Unai Simon.
Marc Cucurella dan Dani Carvajal akan mengapit mereka di kedua sisi pertahanan sekaligus merancang serangan dari sayap.
Di kubu Georgia, Willy Sagnol belum bisa memasang Anzor Mekvabishvili, sehingga lapangan tengah tetap diisi trio gelandang Giorgi Kochorashvili, Otar Kiteishvili, dan Giorgi Chakvetadze.
Solomon Kvirkvelia akan kembali mendampingi dua bek tengah lain, Lasha Dvali dan Guram Kashia, guna melindungi kiper Giorgi Mamardashvili yang selama ini tampil gemilang.
Kedua sisi pertahanan akan dijaga oleh duet bek sayap, Luka Lochoshvili dan Otar Kakabadze, guna menyempurnakan formasi 5-3-2 yang dirangkul Sagnol.
Di lini depan, Khvicha Kvaratskhelia dan Georges Mikautadze akan menjadi ujung tombak kembar Georgia yang siap menyerang balik Spanyol dengan tajam.
Keberhasilan Georgia dalam melawan tim-tim besar memberi mereka kepercayaan diri tinggi untuk menghadapi Spanyol.
Willy Sagnol, pelatih berpengalaman yang pernah bermain di tingkat tertinggi, mengerti bahwa timnya harus bermain dengan hati dan strategi yang matang.
"Sepak bola bukan matematika dan bukan pula catur, ini juga permainan yang mengandalkan hati," ujarnya.
Di sisi lain, Luis de la Fuente harus memastikan timnya tidak lengah.