BACA JUGA:Sejarah dan Fakta Unik Kepemimpinan di Desa Sungsang : Desa Kaya Raya di Sumatera Selatan !
Hunter Song Chiyul menanyakan Sung Jin Woo, apakah memiliki rencana selanjutnya? Sung Jin Woo menjawab, menurutnya mereka tidak boleh melanggar Komandemen.
Oleh karena itu, mereka harus memuji sang dewa sesuai petunjuk kedua. Lalu, ada seorang Hunter yang berinisiatif untuk melakukan pemujian.
Hunter itu berkata, dia pernah melakukan penelitian soal folkloristik dan mengetahui beberapa kalimat untuk memuji sang dewa.
Dia berjalan bergerak maju, lalu jonggok dengan posisi salah satu lutut kaki menyentuh lantai. Kedua tangannya dikepalkan di depan dahi, mata tertutup dan mengucapkan kalimat pujian.
BACA JUGA:7 Fakta Unik, Sejarah, Asal Usul Kota Lubuklinggau : Kota Otonom dengan Sejarah Panjang dan Kaya !
BACA JUGA:8 Fakta Unik, Sejarah dan Potensi Banyuasin : Kabupaten Lumbung Padi Nasional, Miniatur Indonesia !
"Oh, Dewaku. Penguasa yang menjaga perdamaian dunia. Berikanlah pencerahan kepada hati hamba yang lemah.
Hamba hanya akan mengikuti kehendak-Mu. Kami akan menyembah dan memberi hormat kepada-Mu," ucapnya.
Namun, kalimat pujian yang diucapkan bukanlah pujian untuk sang patung dewa pembantai. Patung dewa kembali mengeluarkan senyumnya yang seram, dan menginjak mati Hunter tersebut.
Selanjutnya, semua Hunter menjadi ketakutan dan berusaha menjauh untuk melarikan diri.
Seorang Hunter perempuan yang tak mampu berdiri terus menangis, dia pun diinjak mati oleh si patung dewa pembantai.
Kemudian, Hunter Park yang berhasil menjauh, mendekati patung pembawa sekop. Sialnya, dia pun terbunuh oleh patung pembawa sekop itu dan tubuhnya terbelah menjadi dua.
Di sini Sung Jin Woo berfikir keras untuk memecahkan petunjuk.