Sementara, Sung Jin Woo berfikir, si patung dewa pembantai sebenarnya bisa membunuh mereka semua kapan pun dia mau. Semua bisa diinjak seperti seekor serangga kecil.
Dalam hatinya, Sung Jin Woo kebingungan, meski bisa membunuh, kenapa patung dewa pembantai tidak langsung melakukannya.
Saat itulah Sung Jin Woo mengetahui, dungeon dua lapis ada aturan. Mereka harus mengikuti satu per satu petunjuk Komandemen yang tertulis di Aksara Kuno.
BACA JUGA:Bunga Bangkai Raksasa Ditemukan di Hutan Terpencil
Sung Jin Woo memprediksi, yang dimaksud petunjuk pertama untuk menghormati sang dewa ialah dengan melakukan sujud.
"Sepertinya dia tidak akan menyerang orang yang posisi kepalanya lebih rendah," ucapnya.
Setelah Sung Jin Woo dan Hunter lain melakukan sujud, patung dewa pembantai yang semula beraut wajah datar menjadi tersenyum.
Dimana ekspresi senyum patung itu sangatlah menyeramkan.
BACA JUGA:Mengenal Solo Leveling : Anime dengan MC yang Awalnya Lemah Berubah Jadi Kuat
Matanya yang bersinar memandang ke arah Sung Jin Woo dan Hunter lainnya, serta mulut terbuka dengan gigi yang tertutup rapat.
Merasa patung dewa tidak menyerang lagi, Hunter bernama Park berdiri. "Lihat, dia tidak menyerang kita lagi," teriaknya.
Semuanya pun mengikuti Hunter Park dan berdiri. Namun, Sung Jin Woo mengira, jika bahaya belum berakhir.
Ternyata benar saja, patung dewa pembantai yang duduk, tiba-tiba berdiri. Melihat hal itu, suasana panik kembali terjadi.
BACA JUGA:6 Tradisi Unik dan Keragaman Budaya Banyuasin : Calon Kabupaten Kaya Raya di Sumatera Selatan !