Namun apalah daya, Sung Jin Woo yang lemah tak mampu bertahan dari serangan para patung.
"Aku selalu menjadi yang paling lemah, dan selalu menjadi cemoohan orang-orang. Namun, aku selalu berusaha keras hingga hari ini," gumam Sung Jin Woo lagi.
Kemudian, satu tangannya terpotong dan membuat dia berteriak keras kesakitan.
BACA JUGA:Angpau Lebaran dengan Motif Unik Mulai Diburu : Dari Mie Instan hingga Kartu ATM
BACA JUGA:Serunya Berwisata di Palembang : Kampung Kampung Tematik dengan Keunikan Berbeda
"Meskipun begitu, yang benar saja. Aku juga ingin menjadi sedikit lebih kuat, namun tidak bisa," lanjut gumam Sung Jin Woo yang saat itu dia benar-benar disiksa oleh para patung.
Darah Sung Jin Woo berceceran di lantai Altar.
Dalam keadaan yang disiksa itu, dia terus bergumam," meskipun begitu, aku sudah berusaha sebisaku untuk bertahan hidup sampai detik ini".
Tubuhnya ditusuk pedang yang besar dan dihempaskan di tengah-tengah Altar. Darahnya banyak mengalir ke bawah hingga ke lantai Altar.
Dengan perasaan yang putus asa, dia menyebut dirinya sendiri sebagai orang munafik karena merasa bersyukur menjadi satu-satunya korban jiwa.
Padahal dirinya ingin tetap hidup dan juga memiliki keluarga yang menunggu.
Pada momen terakhir, saat patung pembawa pedang mau memotong tubuhnya, Sung Jin Woo berangan-angan.
"Tidak, aku tidak mau mati. Sekali lagi, andai saja aku punya kesempatan satu kali lagi".
BACA JUGA:Liburan ke Bali : Ini Rekomendasi 4 Vila yang Cocok Mengajak Keluarga !