Tapa Lanang berubah menjadi ikan besar, Putri Gelam menjadi burung Gelam, dan anak-anak mereka menjelma menjadi pohon Gelam yang tumbuh di sekitar danau.
Mitos ini tidak hanya menjadi cerita rakyat yang menarik, tetapi juga mempengaruhi budaya dan kepercayaan masyarakat setempat.
Banyak penduduk sekitar yang mempercayai bahwa ikan besar di danau adalah penjelmaan Tapa Lanang dan burung Gelam yang sering terlihat adalah Putri Gelam.
Pohon Gelam yang tumbuh di sekitar danau juga dianggap sebagai penjelmaan anak-anak mereka.
Kisah ini sering diangkat dalam berbagai acara kebudayaan dan festival lokal, menjadi bagian penting dari identitas budaya masyarakat OKI.
Acara-acara tersebut tidak hanya menarik wisatawan tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan identitas masyarakat setempat.
Pemerintah Kabupaten OKI menyadari potensi besar yang dimiliki Danau Teluk Gelam sebagai destinasi wisata unggulan.
Oleh karena itu, berbagai upaya pelestarian dan pengembangan terus dilakukan.
Program-program edukasi lingkungan diadakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan wisatawan akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian danau.
Selain itu, pemerintah bekerja sama dengan komunitas lokal untuk mengadakan acara budaya yang menampilkan kisah legenda Danau Teluk Gelam.
Ini tidak hanya bertujuan untuk melestarikan budaya lokal tetapi juga untuk menarik lebih banyak wisatawan.
Danau Teluk Gelam ini tidak hanya memberikan keindahan alam dan cerita mitos yang menarik, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal.
Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, banyak warga setempat yang membuka usaha seperti warung makan, penyewaan perahu, dan penginapan.
Hal ini menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Pemerintah daerah terus mendorong pengembangan potensi wisata ini dengan mempromosikan Danau Teluk Gelam secara luas.
Kampanye pemasaran dilakukan baik melalui media sosial maupun media massa untuk menarik lebih banyak wisatawan.